Menggali Keunikan dan Filosofi Rumah Limas Palembang

Menggali Keunikan dan Filosofi Rumah Limas Palembang

-Rumah Limas Palembang ,Provisi SUMSEL-

Menggali Keunikan dan Filosofi Rumah Limas Palembang

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE,Palembang - Rumah Limas Palembang, sebuah keajaiban arsitektur yang dipenuhi nilai filosofis, telah menjadi daya tarik kota tertua di Provinsi Sumatera Selatan. Warisan budaya dan adat dari Kerajaan Sriwijaya terus hidup dalam keunikan rumah adat yang bernama Rumah Limas ini.

Rumah Limas, dengan bentuk panggung yang didukung oleh tiang-tiang kokoh, menjadi perwujudan indah dari sejarah masa lalu.

Namanya mengacu pada atapnya yang berbentuk limas, lengkap dengan simbar dan tanduk yang memperindah tampilan eksterior rumah.

Awalnya, rumah adat ini diperuntukkan bagi bangsawan saja, dan hal ini tercermin dalam setiap sudut rumah yang dirancang dengan cermat dan sarat nilai filosofis.

BACA JUGA:Palembang Indah Mall: Surga Belanja dan Hiburan Terlengkap di Kota Palembang!

Bahan utama dalam pembuatan Rumah Limas adalah kayu, dengan penggunaan jenis kayu yang berbeda-beda. Kayu seru menjadi kerangka, kayu unglen digunakan sebagai fondasi, dan kayu tembesu menjadi lantai, dinding, jendela, dan pintu.

Penggunaan kayu sebagai bahan utama menghadirkan pesan alami yang menghubungkan manusia dengan alam, mencerminkan kesatuan dan keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya.

Arsitektur Rumah Limas yang berupa rumah panggung tak hanya menyuguhkan keindahan visual dengan ornamen-ornamen pada kolom, lisplank, dan plafon, tetapi juga menyimpan makna filosofis.

Ornamen-ornamen tersebut dirancang dengan tujuan tertentu, menambah dimensi makna dalam setiap detail rumah.

BACA JUGA:Palembang Indah Mall: Surga Belanja dan Hiburan Terlengkap di Kota Palembang!

Lebih dari sekadar sebuah struktur fisik, Rumah Limas mengandung makna filosofis yang dalam. Arsitektur rumah ini mempertimbangkan arah hadapnya, menghadap ke timur dan barat.

Dalam filosofi ini, matahari terbit melambangkan awal mula kehidupan manusia, sementara matahari terbenam melambangkan akhir kehidupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: