Lewat Program Desa BRILiaN, BRI Angkat Camilan Lokal Hargobinangun Jadi Oleh-oleh Unggulan Sleman

BACA JUGA:BRI Perkuat Ekosistem Maritim Nasional lewat Skema Pembiayaan Strategis dengan PELNI

Sebagian lagi dijual langsung ke wisatawan yang mampir setelah berpetualang di Lava Tour Merapi.

“Sejak Hargobinangun ditetapkan sebagai Desa BRILiaN, kunjungan wisata naik signifikan.

Dampaknya, penjualan kami ikut melonjak.

Kami sekarang memakai QRIS BRI agar wisatawan cukup memindai kode, transaksi selesai tanpa uang tunai,” beber Purwanto, seraya menambahkan bahwa omzetnya kini menyentuh puluhan juta rupiah per bulan—naik hampir 60 persen dibanding sebelum 2023.

Empat Pilar Penggerak Desa BRILiaN

BACA JUGA:Dari Dapur Rumah ke Pasar Nasional, Siti Fatimah Buktikan Kelor Bisa Jadi Ladang Emas Berkat KUR BRI

BACA JUGA:BRI Umumkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2, Dorong Peningkatan Kualitas Pers Nasional

Program Desa BRILiaN dibangun di atas empat pilar:

BUMDesa sebagai lokomotif ekonomi – Di Hargobinangun, BUMDesa Tirta Mandiri merangkul UMKM, menyiapkan packaging standar ekspor, dan mengelola marketplace bersama BRI.

Digitalisasi keuangan – Penerapan BRImo, AgenBRILink, hingga QRIS memastikan seluruh lapisan pelaku usaha—mulai pedagang susu perah hingga homestay—terhubung sistem pembayaran modern.

Keberlanjutan – Sebagian laba BUMDesa dialokasikan untuk konservasi lereng Merapi, penanaman 2.000 bibit kopi, dan pelatihan wirausaha muda setiap semester.

Inovasi berbasis potensi lokal – Selain slondok, kini muncul produk baru seperti cookies kelapa dan saus sambal merapi yang dikembangkan bersama mahasiswa KKN.

BACA JUGA:BRI Mantapkan Langkah di Hari Kebangkitan Nasional, Dorong Ekonomi Lewat 7 Program Unggulan

BACA JUGA:Portofolio Keuangan Berkelanjutan BRI Tembus Rp796 Triliun, Terbesar di Indonesia

Sumber: