Ramah Kantong Nih! Tapi Tetap Estetik: Harga Murah Tapi Instagramable, Cek Sekarang!

Tidak heran jika kedai ini sering menjadi latar belakang foto OOTD maupun konten video pendek ala TikTok dan Instagram Reels.

Desain estetik ini ternyata tidak memerlukan bujet besar. 

Pemilik Kopi Rona, Rena Maulida, mengaku menggunakan banyak elemen bekas yang dipoles ulang untuk menciptakan kesan "cozy dan artsy". 

“Kami beli kursi dan meja dari pasar barang bekas, lalu dicat dan diberi finishing matte. 

Tanaman kami tanam sendiri, bahkan beberapa dinding kami lukis sendiri saat renovasi,” ujar Rena. 

Ia menambahkan bahwa kunci dari estetik bukanlah kemewahan, tapi konsistensi konsep visual.

Dalam hal pemasaran, kedai ini juga mengandalkan pendekatan low-budget tapi efektif. 

BACA JUGA:Wah Segar! Gunung Dempo Pagar Alam: Surga Pendaki dengan Dua Puncak Eksotis dan Panorama Kebun Teh!

BACA JUGA:Menikmati Kopi Sambil Pandangi 4 Gunung: Serunya Liburan ke Bromo Hillside Malang

Alih-alih mengeluarkan dana besar untuk iklan, Rena dan tim lebih memilih menggandeng content creator mikro dan mahasiswa lokal untuk membuat review dan unggahan foto. 

Hasilnya? Dalam enam bulan sejak dibuka, akun Instagram Kopi Rona sudah menembus 12 ribu pengikut organik. 

Setiap akhir pekan, antrian pengunjung nyaris tak putus sejak pukul 10 pagi.

Faktor lain yang membuat coffee shop ini digemari adalah keramahannya terhadap komunitas. Setiap bulan, Kopi Rona rutin mengadakan acara seperti open mic puisi, kelas menggambar, hingga diskusi buku. 

Kegiatan ini tidak dipungut biaya dan terbuka bagi siapa pun. 

Dengan cara ini, kedai kopi bukan hanya menjadi tempat minum kopi, tapi juga ruang alternatif bagi anak muda untuk berkumpul dan berkembang.

Sumber: