Klaster Susu di Ponorogo Tingkatkan Produksi, Dapatkan Dukungan Pembiayaan dan Transaksi dari BRI

klaster usaha peternakan sapi perah bernama Klaster Susu Mulya Abadi, yang kini telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi lokal yang diperhitungkan.-foto: dok bri-
Bahkan mereka mendukung petani yang ingin menanam rumput pakan sapi, karena mereka tahu pentingnya pasokan pakan dalam menjaga produksi susu," terang Samsul.
Ketika wabah PMK terjadi dan membuat produksi susu turun drastis hingga 50 persen, banyak peternak kesulitan mempertahankan usahanya.
Namun, BRI kembali hadir membantu pemulihan dengan memberikan pembiayaan untuk pengadaan indukan sapi baru yang lebih sehat dan produktif.
"Kami bisa bertahan karena tiga hal: kekompakan anggota, kejujuran dalam pengelolaan organisasi, dan pemberian pakan dengan nutrisi seimbang.
BACA JUGA:BRI Fokuskan Langkah Transformasi di Seluruh Aspek untuk Mewujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan
BACA JUGA:Pemilik Masayu.r Akui KUR BRI Bikin Usaha Makin Lancar Jaya: Kisah Sukses UMKM di Bekasi
Tapi yang tidak kalah penting, tentu saja, dukungan dari BRI," tegas Samsul.
Kini, Klaster Susu Mulya Abadi telah menjelma menjadi kelompok peternak yang produktif dan kompetitif.
Bahkan, mereka dikenal sebagai produsen susu dengan harga tertinggi di wilayah Ponorogo.
Hal ini tidak terlepas dari sistem tata kelola keuangan yang profesional dan transparan, terutama sejak penerapan sistem pembayaran digital melalui rekening BRI.
BACA JUGA:Praktis, Nasabah Bisa Cairkan Limit Kartu Kredit ke Rekening Tabungan, Fitur Loan On App di Super App BRImo!
"Pembayaran hasil susu dilakukan setiap bulan dan langsung masuk ke rekening masing-masing peternak di BRI.
Ini membuat pengelolaan keuangan kelompok menjadi lebih transparan, efisien, dan aman," kata Samsul.
Saat ini, klaster mampu memproduksi hingga 10 ton atau 10.000 liter susu per hari.
Penyetoran dilakukan dua kali dalam sehari, yakni pagi dan sore.
Susu yang diperah kemudian disimpan dalam tiga unit mesin pendingin dengan total kapasitas mencapai 7.500 liter sebelum diangkut menggunakan truk tangki ke pabrik pengolahan.
BACA JUGA:Diberdayakan BRI, UMKM Kopi Asal Toraja Ini Bisa Ekspor dan Jadi Pemasok Coffee Shop di 5 Negara
Meski tantangan pasca PMK masih dirasakan, semangat untuk terus maju tidak pernah padam.
Para anggota klaster terus bekerja keras untuk meningkatkan populasi ternak dan kapasitas produksi susu mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: