Hadapi Ancaman Kekeringan Akibat El Nino, Petani di Sumsel Bergabung dalam Program Asuransi Pertanian

Hadapi Ancaman Kekeringan Akibat El Nino, Petani di Sumsel Bergabung dalam Program Asuransi Pertanian

Sumsel Membantu Petani Lewat Program asuransi pertanian dari dampak El-Nino-Foto-Net.

Menghadapi Ancaman Kekeringan Akibat El Nino, Petani di Sumsel Bergabung dalam Program Asuransi Pertanian

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE- Fenomena cuaca ekstrem El Nino telah menjadi perhatian serius di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), terutama bagi sektor pertanian yang rentan terdampak.

Ancaman kekeringan yang diakibatkan oleh El Nino memiliki potensi besar untuk menyebabkan kegagalan tanam dan panen yang berdampak merugikan. Dalam upaya untuk menghadapi situasi krisis ini, Pemerintah Provinsi Sumsel telah memulai langkah proaktif dengan mendorong para petani untuk bergabung dalam program asuransi pertanian.

Program ini dirancang sebagai bagian dari strategi mitigasi untuk mengantisipasi dampak buruk yang mungkin timbul akibat bencana alam, serta memberikan dukungan finansial kepada para petani dalam kasus terburuk, yakni gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumatera Selatan, R Bambang Pramono, menjelaskan bahwa program asuransi pertanian ini menjadi pilihan yang bijak bagi para petani di Sumsel, walaupun saat ini baru diterapkan secara luas di kalangan petani padi.

BACA JUGA:Pavard Siap Bertarung untuk Pindah ke Manchester United, Namun Kendala Valuasi Masih Terbuka

 

"Kami sangat mendorong seluruh petani di Sumsel untuk berpartisipasi dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)," ungkap Bambang Pramono.

Program ini memberikan perlindungan kepada petani dalam situasi kerusakan tanaman padi yang diakibatkan oleh bencana kekeringan. Para petani padi yang tergabung dalam program ini memiliki hak menerima ganti rugi yang diajukan oleh PT Jasindo, dengan besaran sekitar Rp6 juta per hektare.

Manfaat dari asuransi pertanian ini tidak hanya sebatas dukungan finansial, tetapi juga memberikan dorongan bagi para petani untuk lebih berani dan tekun dalam usaha menanam padi.

Terutama pada musim tanam kedua dan ketiga, di mana keberhasilan panen sering kali dipertaruhkan. Sebelumnya, para petani di Sumsel kerap menghadapi risiko besar dari kegagalan panen, terutama karena mayoritas lahan pertanian masih sangat tergantung pada perubahan iklim.

BACA JUGA:Perbasi dan Toko Mekari Luncurkan Bola 3x3 Inovatif untuk Pertumbuhan Basket Indonesia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: