Strategi Pengelolaan Risiko Heat Stroke dalam Aktivitas Outdoor di Musim Panas di Indonesia

Strategi Pengelolaan Risiko Heat Stroke dalam Aktivitas Outdoor di Musim Panas di Indonesia

Risiko Heat Stroke dalam Aktivitas Outdoor-Foto: google/net-

Jangan lupa untuk menggunakan tabir surya dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit dari paparan langsung sinar matahari.

BACA JUGA:Dampak Kesehatan yang Mendesak dan Faktor Pemicu: Kolaborasi dalam Mengatasi Krisis Polusi Udara

Pendinginan Tubuh Sebelum dan Setelah Berlari Pendinginan tubuh sebelum dan setelah berlari adalah langkah penting dalam mencegah risiko heat stroke.

Sebelum memulai lari maraton, lakukan sesi pendinginan tubuh seperti mandi air dingin, minum minuman dingin, atau meletakkan es batu di dalam topi.

Setelah berlari, segera cari tempat teduh dari sinar matahari, semprotkan air ke kulit, minum minuman dingin, dan mandi air dingin selama 15-20 menit setelah istirahat.

Hal ini membantu menurunkan suhu tubuh secara cepat dan mencegah terjadinya overheating.

BACA JUGA:Terapi Personalized: Mengatasi Vertigo Berdasarkan Penyebabnya - Mengenal 6 Jenis Vertigo yang Perlu Diketahui

Dalam menghadapi cuaca panas saat berlari maraton di musim panas Indonesia, strategi pengelolaan risiko heat stroke sangatlah penting.

Dengan memahami gejala heat stroke, merencanakan latihan dengan bijak, mengatur asupan cairan, memilih pakaian yang sesuai, dan melakukan pendinginan tubuh dengan benar, pelari maraton dapat menjalankan aktivitas mereka dengan aman dan menjaga kesehatan tubuh.

Penting untuk selalu mengedepankan keselamatan dan kesehatan dalam setiap langkah aktivitas fisik di bawah suhu tinggi.

 

Ikuti terus Sumeksradionews.online atau bisa klik di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan berita-berita lainnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait