Ketekunan vs Kesombongan: Kisah Kuningan yang Bersinar Lebih Terang dari Emas

Ketekunan vs Kesombongan: Kisah Kuningan yang Bersinar Lebih Terang dari Emas

Kisah Kuningan yang Bersinar Lebih Terang dari Emas-Foto: google/net-

Ternyata pengrajin emas telah terburu-buru, dan hasilnya jauh dari harapan.

Dalam kebingungannya, ia memandang sebelah mata pada hasil karya pengrajin kuningan.

Pengrajin kuningan dengan bijak hanya tersenyum. Ia tak merasa perlu bersaing dalam keangkuhan.

BACA JUGA:Cerita Anak - Perjuangan Cicit dan Tim Ratu Tikus

Ketekunannya menghadirkan keindahan yang sejati.

Setiap tarikan tangannya adalah nada harmoni yang tak terdengar oleh telinga kasar.

Kecermatan uliran, lekuk cincin, dan sentuhan dalam rantai menghanyutkan mata yang memandang.

Namun, saat Hari Pasar tiba, gambaran yang berbeda terungkap. Pengrajin emas yang penuh percaya diri berdiri dengan hasil karya yang penuh kekurangan.

Dalam hatinya, ia percaya bahwa keunggulan emas akan menjadikan segalanya sepeerti awal.

"Emas selalu lebih baik dari kuningan," gumamnya, penuh keyakinan bahwa popularitas bahan akan menjadikannya juara.

BACA JUGA:Pagi Penuh Tawa - Cerita Duo Pasien Rumah Sakit Jiwa

Namun, hasilnya justru menyedihkan.

Pengunjung lebih tertarik pada kuningan yang memancarkan kehangatan.

Pada kuningan, mereka melihat keterikatan yang mendalam, kerendahan hati dalam setiap lekuknya, dan kisah ketekunan dalam setiap untaian.

Emas tampak kusam di hadapan cahaya kuningan yang memancar.

Tetamu agung yang diharapkan pun turut menyentuh pelajaran dalam kisah ini.

Mereka lebih memilih kuningan yang hidup dengan cerita. Keindahan tak hanya dalam kilauan, tapi juga dalam dedikasi yang mengukirnya.

BACA JUGA:Warung Kopi: Kocak dengan Breet Jambreet dan Uu Oda! Bikin Terpingkal-pingkal!

Dari perjalanan ini, kedua pengrajin memahami bahwa ketekunan adalah permata yang tak ternilai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: