Suhu yang sangat panas, berpotensi menyebabkan DBD karena nyamuk ganas
Nyamu aedes aegypti penyebab demam berdarah. net--
JAKARTA, SUMEKSRADIO.DISWAY.ID - Suhu yang sangat panas, berpotensi menyebabkan DBD karena nyamuk ganas, Suhu ekstrem yang saat ini melanda sebagian besar wilayah Indonesia membawa ancaman baru terhadap kesehatan.
Selain menyebabkan kulit terbakar sinar matahari, suhu panas yang sangat tinggi ternyata menjadi daya tarik bagi nyamuk penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, mengungkapkan bahwa nyamuk dengue menjadi semakin ganas saat suhu cuaca tinggi.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap gigitan nyamuk ganas ini.
BACA JUGA:Repot Rambut Kriting! Ini Dia 6 Tips Merawat Agar tidak kering dan kusut
"Frekuensi gigitan nyamuk dengue dapat meningkat 3 hingga 5 kali lipat ketika suhu meningkat di atas 30 derajat Celsius," kata dr. Imran dalam konferensi pers ASEAN Dengue Day, Senin (12/6) di Jakarta.
Data dari Kemenkes menunjukkan bahwa kasus DBD meningkat saat terjadi anomali cuaca panas El Nino sejak tahun 1968. Selain itu, beberapa studi juga menunjukkan bahwa nyamuk dengue menjadi lebih ganas selama musim panas.
Namun, nyamuk DBD tetap aktif saat musim hujan karena mereka menyukai genangan air.
Berdasarkan data Kemenkes per 27 November 2022, kasus DBD selama 10 tahun terakhir cenderung meningkat setiap bulan November, mencapai puncak pada bulan Februari, dan mulai menurun pada bulan Maret-April.
Siklus ini terjadi secara berulang selama 10 tahun terakhir.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghindari gigitan nyamuk DBD selama musim panas:
- Menguras dan menyikat tempat penampungan air.
- Menutup rapat tempat penyimpanan air.
- Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.
Jika memungkinkan, masyarakat juga disarankan untuk menanam tumbuhan pengusir nyamuk seperti sereh wangi, geranium, dan rosemary untuk mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk dengue.
BACA JUGA:Coba 5 Ramuan Herbal ini untuk Menurunkan Asam Lambung dengan Aman
Pemberantasan nyamuk tidak disarankan menggunakan fogging karena efeknya hanya sementara dan kadang-kadang dapat merugikan kesehatan manusia.
Dr. Imran menyatakan bahwa upaya pemberantasan sarang nyamuk secara massal, berkesinambungan, dan jika diperlukan sepanjang tahun harus dilakukan ketika penggunaan fogging telah diminimalkan.
Selain itu, langkah pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah melalui vaksinasi DBD. Vaksinasi ini merupakan salah satu cara yang efektif dalam penanggulangan DBD di Indonesia.
Saat ini, terdapat dua jenis vaksin yang telah mendapatkan izin edar dari BPOM dan beredar di pasaran, yaitu vaksin Dengvaxia dan vaksin Qdenga. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: