Kabut Asap Semakin Meraja Lela di Metroplis, Ancam bagi Kesehatan: Pangdam II Sriwijaya Kecewa, Lantaran Ini!
Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya, Mayjen TNI Yanuar Adil-Foto: google/net-
Kabut Asap Semakin Meraja Lela di Metroplis, Ancam bagi Kesehatan: Pangdam II Sriwijaya Kecewa, Lantaran Ini!
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Kabut asap semakin menjadi ancaman serius di wilayah metropolis, dan Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya, Mayjen TNI Yanuar Adil, mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam atas kurangnya tanggapan dari pemilik lahan terhadap masalah ini.
Ketidakpuasannya muncul karena kabut asap yang merusak kualitas udara dan mengancam kesehatan masyarakat semakin meluas, namun pemilik lahan nampaknya belum menunjukkan komitmen serius dalam upaya penanganan masalah ini.
Pangdam Mayjen TNI Yanuar Adil dengan tegas mengecam sikap acuh tak acuh yang ditunjukkan oleh pemilik lahan terhadap situasi yang semakin memburuk.
Penyebab dari kabut asap yang menyelimuti kawasan tersebut bisa ditelusuri hingga dua faktor utama: faktor alam dan ulah manusia. Walaupun demikian, Mayjen TNI Yanuar Adil dengan tegas mengingatkan bahwa pemilik lahan tetap memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengatasi krisis ini.
BACA JUGA:Pemilik Lahan Banyak di Jakarta, Sayangnya Saat Panen Baru Turun (Mengenai Asap Kebakaran Lahan)
Kekecewaan ini ditunjukkan oleh fakta bahwa pemilik lahan nampaknya tidak hadir di lokasi saat dibutuhkan, meskipun banyak laporan mengindikasikan bahwa pemilik lahan tersebut berada di Jakarta.
Mayjen TNI Yanuar Adil juga mengungkapkan rasa frustrasinya terkait ketidakhadiran pemilik lahan saat upaya penanganan Karhutla diperlukan.
Dia mencatat bahwa pemilik lahan baru turun tangan ketika memasuki musim tanam, sedangkan pada saat kebakaran hutan dan lahan terjadi, mereka tidak terlihat.
Oleh karena itu, Pangdam memohon kepada para pemilik lahan untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini dengan pemerintah TNI dan Polri.
BACA JUGA:Penderita Penyakit ISPA Semakin Membeludak Akibat Krisis Kabut Asap! Langkah Apa Yang Diambil Pemerintah?
Meskipun situasinya telah berada dalam kondisi darurat, Pangdam menyatakan komitmennya untuk mengatasi permasalahan kebakaran hutan dan lahan di wilayah hukumnya.
Saat ini, upaya penanganan Karhutla sedang berlangsung, termasuk penggunaan busa untuk memadamkan api.
Pangdam juga merencanakan untuk meminta pemilik lahan dengan Hak Guna Usaha (HGU) untuk berinvestasi dalam upaya pencegahan Karhutla di wilayah mereka. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: