Ini Nih ! Hanya Ada 3 Jenis Hasil Hutan Banyuasin Palembang di Awal Abad ke-20

Ini Nih ! Hanya Ada 3 Jenis Hasil Hutan Banyuasin Palembang di Awal Abad ke-20

Hanya Ada 3 Jenis Hasil Hutan Banyuasin Palembang di Awal Abad ke-20-Foto: google/net-

Ini Nih ! Hanya Ada 3 Jenis Hasil Hutan Banyuasin Palembang di Awal Abad ke-20

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE Awal abad ke-20, Banyuasin Palembang yang luasnya 9.969 KM2 relatif masih hutan semua.

Mirisnya, produksi hasil hutan dari daerah yang berstatus onderafdeeling Palembang Benedenlanden itu sangat minim.

Ikuti artikel berikut ini, apa dan berapa hasil hutan (boschproducten) dari Banyuasin di zaman penjajahan Belanda, awal abad ke-20.

Merujuk data yang disampaikan J.F.P. Richter dalam Administratieve Indeeling Raport Nopens den Aanleg Yan Staatsspoorwegen in Zuid Sumatra yang terbit di Batavia tahun 1911, produksi hasil hutan dari daerah Banyuasin hanya ada 3 jenis saja.

Mayoritas hasil hutan adalah Nipahbladeren (Daun Nipah).

Marga Pangkalan Balai yang paling banyak menghasilkan Daun Nipah, yaitu 1.200.000 tandan dari total 1.450.200 atau sekitar 83 persen.

BACA JUGA:Tempat Kelapa Sawit Paling Pertama Ujicoba Tanam di Palembang pada Zaman Belanda, Ternyata Disini!

Berikutnya dari Gasing sebanyak 120.000 tandan dan Upang sebanyak 90.000. Sisanya, dari Marga Talang Kelapa, Rimbo Asem, Tanjung Laga, dan Penuguan.

Masing-masing 1.200, 2.000, 10.000, dan 8.000. Plus dari Sungai Aren sebanyak 19.000

Hasil hutan yang kedua Melabuai. Atau lebih dikenal dengan nama Kayu Jelutung (Dyera Costulata).

Di beberapa daerah disebut dengan  Anjarutung, gapuk, jalutung, jelutung, labuai, lebuai, letung,nyalutung, nyulutung, pidoron, pantung, dan pulut.

Tumbuh dengan baik pada tanah gambut dan banyak dijumpai pada hutan rawa gambut dengan tipe curah tinggi pada ketinggian 20-800 mdpl.

BACA JUGA:Tanjung Pasir Masih Geger! Begini Kronologi, Abing Yang Hilangkan Nyawa Nasution

Banyuasin menghasilkan 2.365 pikols jelutung atau sekitar 1,5 ton. Rinciannya di Talang Kelapa ada 100 pikols, Suak Tapeh ada 200 pikols, Babat dan Tanjung Laga, masing-masing 8 dan 7 pikols.

Sebanyak 200 pikols dihasilkan dari Sungsang, Rantau Bayur menyumbangkan 50 pikols. Terbanyak dari Sungai Aren yaitu 1800 pikols atau sekitar 1,1 ton.
 
Hasil hutan ketiga adalah rotan. Banyaknya 1133 batang, hasil hutan dari 3 daerah yaitu Sungai Rengas, Kumbang, dan Rantau Bayur. Masing-masing 62,5, 1.036, dan 35 batang.

Sementara itu, hasil pertanian dari Banyuasin juga minim. Terbatas pada padi, jagung, ubi, dan buah-buahan. Banyaknya, padi 98.475 pikols atau sekitar 59 ton.

Buah-buahan yang dihitung dalam pieces ada 99.950. Sedangkan jagung 5.200 pikol atau sekitar 3 ton dan ubi 4.353 pikol atau 2,6 ton.

BACA JUGA:Sungguh Tragis! Tak Terima Dituduh Curi HP Abing Layangkan Parang Ke Nasution Hingga Hilang Nyawa

Padi terbanyak dihasilkan di Sungai Aren yaitu 22.375 pikols atau sekitar 13,5 ton, diikuti Rantau Bayur sebanyak 21.250 pikols atau 12,75 ton dan Suak Tape 17.625 pikols atau 10,5 ton.

Hasil pertanian Jagung hanya ada di 4 marga, yaitu Talang Kelapa sebanyak 350 pikols, Pangkalan Balai 3.350 pikols, Suak Tape 600 pikols, dan Rantau Bayur 900 pikols. Sedangkan 11 marga lainnya, nihil jagung.

Ubi terbanyak dari Talang Kelapa sebanyak 2800 pikols, diikuti Suak Tape 1500 pikols, dan Pangkalan Balai 55 pikols. 12 wilayah marga lainnya nihil.

Poduksi pertanian lainnya dalam wilayah Banyuasin adalah Vruchten (Buah-buahan).

Di Suak Tape yang terbanyak yaitu 44.000 pc, diikuti Talang Kelapa tercatat 27.000 pc, Rantau Bayur 22.500 pc, Sungai Rengas 5000 pc, dan Pangkalan Balai 1.450 pc.  

BACA JUGA:Cuma Ini ! Hasil Pertanian Orang Banyu Asin Palembang Sebelum Indonesia Merdeka

Saat ini, Banyuasin yang sudah berkembang menjadi salah satu kabupaten di Sumatera Selatan itu, sudah mampu menghasilkan banyak produksi pertanian, kehutanan dan holtikultura.

Di bidang holtikurtura ada berbagai macam tanaman buah, sayuran, biofarmaka, dan tanaman hias.

Di bidang perkebunan, ada kakao, kopi, kelapa, kelapa sawit, dan karet.

Di bidang tanaman pangan, berkembangan tanaman padi ladang, padi sawah, ubi kayu, ubi jalar, palawija, dan kacang tanah.

Produksi padi di Banyuasin, merujuk data BPS Kabupaten Banyuasin,  ada 917.156,76 ton pada tahun 2020, kemudian di tahun 2021 mencapai 887?255,63 ton, dan di tahun 2022 mencapai 895.259,81 ton.

BACA JUGA:Ga Disangka Ya Dibalik Keindahan Banyuasin Sumatra Selatan Tersembunyi Jejak Sejarah Yang Sangat Dalam

Banyuasin yang dalam literatur Belanda disebut Banjoeasin adalah bagian dari wilayah Dataran Rendah Palembang (Palembangsche Benedenlanden). Di bawah kekuasaan seorang Controleur yang berkedudukan di Talang Betutu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: