Tempat Kelapa Sawit Paling Pertama Ujicoba Tanam di Palembang pada Zaman Belanda, Ternyata Disini!

Tempat Kelapa Sawit Paling Pertama Ujicoba Tanam di Palembang pada Zaman Belanda, Ternyata Disini!

Kelapa Sawit-Foto: google/net-

Tempat Kelapa Sawit Paling Pertama Ujicoba Tanam di Palembang pada Zaman Belanda, Ternyata Disini!

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis) tumbuh di bumi Sumatera Bagian Selatan, ternyata sudah sejak berabad lalu. 

Pertama kali diujicobakan tanam oleh Belanda di wilayah Palembang (sebutan untuk Sumsel kala itu) ada di dua tempat.  

Menurut Dr F.W.T. Hunger dalam buku ‘De Oliepalm (Elaeis Guineensis) Historisch Onderzoek Over den Oliepalm in Nederlandsch Indie’ yang terbit di Leiden tahun 1917, kelapa sawit masuk ke Indonesia pada Februari dan Maret Tahun 1848.

Pada Februari 1848, Kebun Raya Bogor mendapat kiriman D.F. Pryce berupa 2 spesimen tanaman kelapa sawit dari Bourbun Mauritius.

Kemudian pada Maret tahun yang sama mendapat kiriman specimen serupa dari Amsterdamschen Hortus.

BACA JUGA:Sungguh Tragis! Tak Terima Dituduh Curi HP Abing Layangkan Parang Ke Nasution Hingga Hilang Nyawa

Keempat specimen kelapa sawit itu ditanam di Kebun Raya Bogor. Usia tanaman ketika diujicobakan di Kebun Raya Bogor, menurut direktur nya waktu itu, JE Teysman, adalah 1 tahun.

Tahun 1853, setelah kurang lebih 5 tahun masa tanam, baru diketahui bahwa bibit dari Bourbun semuanya Jantan.

Sementara kedua bibit dari Hortus Botanicus Amsterdam, semuanya betina. Bibit Hortus tumbuh subur dan mulai menghasilkan buah.

Buah Kelapa Sawit yang dihasilkan kemudian coba disebarkan untuk dikembangkan di sejumlah daerah, terutama di Jawa Barat. Diantaranya di Ciomas dan Ciogrek.

Tapi, tak mendapat sambutan yang berarti hingga 1857. Sampai akhirnya Pemerintah Belanda melakukan intervensi melalui peran Prof.Dr. W.H. de Vriese, guru besar botani di Universitas Leiden.

BACA JUGA:Cuma Ini ! Hasil Pertanian Orang Banyu Asin Palembang Sebelum Indonesia Merdeka

Profesor de Vriese lah berdasarkan penelitiannya merekomendasikan pemerintah Belanda agar membudidayakan Kelapa Sawit karena akan banyak manfaatnya bagi dunia.

Rekomendasi itu ditindaklanjuti dengan SK Gubernur Jenderal Hindia Belanda No.40 Tahun 1857 menunjuk Dr J.E. de Vrij untuk memimpin proyek pengembangan kelapa sawit di Hindia Belanda dengan dukungan dana sebesar 7.000 Gulden.

Meski sempat terjadi perdebatan dan sejumlah kebimbangan manfaat dari kelapa sawit, akhirnya pemerintah memutuskan untuk melakukan budidaya dengan uji coba tanam di dua lokasi.

Pertama Banyu Mas di Jawa dan Palembang di Sumatera.

Ujicoba tanam di Banyu Mas berdasarkan SK Gubernur Jenderal No.36 Tahun 1859.

Sedangkan di Palembang berdasarkan SK No.55, bulan April tahun 1859.

Selisih 2 bulan dengan Banyu Mas yang diputuskan pada Februari.

BACA JUGA:Ga Disangka Ya Dibalik Keindahan Banyuasin Sumatra Selatan Tersembunyi Jejak Sejarah Yang Sangat Dalam

Lokasi pertama di Sumatera yang ditunjuk berdasarkan SK No.55 tahun 1859 adalah Muara Enim Divisi Lematang Ilir, Palembang.

Untuk kepentingan itu, diangkat seorang mandor dan 4 pekerja dengan gaji masing-masing 10 dan 7 gulden setiap bulan.

Tahun 1863 dilaporkan bahwa ujicoba tanam kelapa sawit di Muara Enim berhasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: