Kembali Viral! Ustadz Adi Hidayat Menyebut Orang yang Tidak Suka Anies sebagai 'Jin', Ini Faktanya !

Kembali Viral! Ustadz Adi Hidayat Menyebut Orang yang Tidak Suka Anies sebagai 'Jin', Ini Faktanya !

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pernyataan kontroversial dari Ustaz Adi Hidayat (UAH) tentang Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan telah menciptakan gelombang heboh di media sosial baru-baru ini.

Penceramah terkenal ini kembali menjadi sorotan publik setelah ceramahnya dalam acara "Sehari Bersama Alquran" di Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara pada tahun 2019 lalu, yang baru-baru ini menjadi viral di berbagai platform sosial.

Dalam ceramahnya yang terekam dalam video yang beredar di YouTube, Ustaz Adi Hidayat memaparkan pandangannya tentang Anies Baswedan, yang menurutnya memiliki makna mendalam dalam nama "Anies."

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa nama "Anies" berasal dari kata "Al Ins" yang berarti "tampak" dalam bahasa Arab.

BACA JUGA:Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Spirit Kapitalisme Pembangunan Rempang Eco-City

Menurutnya, hal ini mengimplikasikan bahwa Anies adalah sosok yang selalu hadir ketika rakyat membutuhkannya dan selalu memberikan solusi yang tampak jelas bagi masyarakat.

Pernyataan kontroversial Ustaz Adi Hidayat muncul saat ia mengaitkan kata "Ins" dalam Alquran dengan kata "Jin."

Menurutnya, jika "Ins" memiliki arti "tampak," maka "Jin" memiliki arti "tersembunyi."

Hal ini seolah-olah menyiratkan bahwa orang yang tidak menyukai Anies mungkin adalah "Jin," sesuai dengan pasangan kata dalam Alquran, "Ya ma'syarol Jinni wal Ins" yang artinya "manusia dan jin" serta "Wama Kholaqtul Jinna wal Ins" yang berarti "Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku."

BACA JUGA:Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Spirit Kapitalisme Pembangunan Rempang Eco-City

Selama ceramah tersebut, Ustaz Adi Hidayat juga memberikan pandangannya tentang kinerja Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam periode 2017-2022.

Ia mengungkapkan bahwa Anies telah memperlihatkan transparansi dalam pemerintahan dengan membuka anggaran dan program-programnya secara terbuka.

Sumber: