Serangan Spyware! di Twitter: Amnesty International Ungkap Pengguna Misterius
Mengarungi Gelombang Kripto: Keajaiban Chainlink, GameStop Memes, dan Antisipasi Bull Run Bitcoin pada Pelataran SEC-Foto:google/net-
Insiden ini sangat berani dan langka karena mencoba mendistribusikan perangkat lunak mata-mata komersial di platform media sosial secara terbuka.
Citizen Lab mencatat bahwa memposting tautan secara publik membawa risiko besar untuk terungkap dan terpapar, serta ada kemungkinan tautan tersebut diklik oleh target yang tidak diinginkan.
Penggunaan balasan seperti ini juga menunjukkan kurangnya profesionalisme atau kekhawatiran terhadap kemungkinan tertangkap.
Meskipun begitu, spyware Predator dirancang khusus untuk dimuat di ponsel pintar target yang benar-benar diinginkan, sehingga sulit untuk diungkap oleh peneliti keamanan.
Program ini melewati setidaknya delapan pemeriksaan sebelum mencoba melakukan infeksi.
Amnesty International memiliki curiga bahwa akun @Joseph_Gordon16 mungkin terkait dengan otoritas Vietnam, karena akun tersebut tampaknya menargetkan tokoh-tokoh yang akan menarik minat pemerintah Vietnam.
Laporan dari publikasi Jerman Der Spiegel juga mencatat bahwa Vietnam baru-baru ini membeli kontrak dua tahun untuk akses ke program spyware Predator.
BACA JUGA:Bitcoin (BTC) Vs Ethereum (ETH)! Perbandingan Nilai dan Perkembangan Terbaru, Siapa Yang Terbaik?
Akun @Joseph_Gordon16 telah ditutup sejak itu, tetapi perusahaan pengawasan di balik perangkat lunak mata-mata Predator, Cytrox, tampaknya masih aktif.
Pentingnya melindungi privasi dan keamanan dalam dunia digital semakin mendesak, terutama di tengah serangan-serangan seperti ini.
Bulan lalu, Apple bahkan terpaksa memperbaiki tiga kerentanan iOS yang terkait dengan infeksi Predator pada iPhone seorang politisi Mesir.
Dalam era informasi dan teknologi saat ini, upaya perlindungan data pribadi dan perangkat elektronik menjadi semakin penting.
BACA JUGA:Iniloh Strategi Investasi di Era Bitcoin dan Kecerdasan Buatan
Penyelidikan dan pengawasan ketat diperlukan untuk melindungi keamanan individu dan lembaga dari serangan-serangan siber yang semakin canggih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: