Serangan Spyware! di Twitter: Amnesty International Ungkap Pengguna Misterius

Serangan Spyware! di Twitter: Amnesty International Ungkap Pengguna Misterius

Mengarungi Gelombang Kripto: Keajaiban Chainlink, GameStop Memes, dan Antisipasi Bull Run Bitcoin pada Pelataran SEC-Foto:google/net-

Serangan Spyware! di Twitter: Amnesty International Ungkap Pengguna Misterius

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Sebuah insiden serius yang melibatkan upaya infeksi perangkat mata-mata melalui tautan berbahaya di Twitter telah terungkap oleh kelompok hak asasi manusia, Amnesty International.

Seorang pengguna misterius, yang beroperasi di bawah akun Twitter @Joseph_Gordon16, diduga mencoba menginfeksi ponsel seluler politisi Amerika Serikat dan bahkan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, dengan spyware.

Dilansir dari Pcmag, @Joseph_Gordon16 digunakan untuk menyebarkan perangkat lunak mata-mata dengan membalas target melalui fungsi balasan Twitter.

Balasan tersebut mengandung tautan yang berpura-pura seperti artikel berita, namun sebenarnya dirancang untuk mengalihkan pengguna ke domain yang terhubung ke Predator, perangkat lunak mata-mata yang terkenal dijual kepada pemerintah asing dan mampu dengan mudah menginfeksi ponsel pintar.

BACA JUGA:Huh? Pembatalan Acara Oleh Perusahaan Nvidia di Tel Aviv! Kok Bisa?

Serangan dimulai pada bulan Februari, dengan akun ini awalnya menargetkan jurnalis yang meliput berita di Vietnam.

Namun, seiring berjalannya waktu, akun tersebut mulai mengejar target yang lebih tinggi, termasuk akademisi dan pejabat pemerintah Eropa dan Amerika Serikat, bahkan mencakup senator AS dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

Akun @Joseph_Gordon16 merespons setidaknya dua tweet dari Presiden Tsai dengan tautan berbahaya yang disamaratakan sebagai artikel berita, dan hal yang sama terjadi ketika akun ini merespons tweet yang menandai Sens. Chris Murphy (D-CT) dan Gary Peters (D-MI).

Selain Twitter, akun terpisah di Facebook dengan nama "Anh Tran" juga menyebarluaskan tautan serupa ke spyware.

Dalam total, setidaknya 50 akun yang dimiliki oleh 27 individu dan 23 lembaga menjadi target, meskipun masih belum jelas apakah upaya penyadapan ini berhasil atau tidak.

BACA JUGA:ChatGPT Memprediksi Shiba Inu Akan Mencapai Harga Fantastis dalam Waktu Seminggu, Check Sekarang!

Amnesty International bekerja sama dengan Citizen Lab, sebuah kelompok pengawas yang menyelidiki serangan perangkat lunak mata-mata, untuk mengonfirmasi temuan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: