Ternyata Bukittinggi Tempoe Doeloe Pernah Menjadi Pusat Kekuasaan Indonesia!
BUKIT TINGGI TEMPO DULU-Foto:google/net-
BACA JUGA:Sejarah dan Arti Nama desa Pengumbuk di Kecamatan Rantau Bayur BANYUASIN, Mari kita Lihat !
Wilayah administratifnya juga diperluas dengan mencakup beberapa nagari, seperti Sianok, Gadut, Kapau, Ampang Gadang, Batu Taba, dan Bukit Batabuah.
Saat itu, Bukittinggi menjadi tempat berdirinya pemancar radio terbesar untuk pulau Sumatera, yang bertujuan untuk mengobarkan semangat rakyat dalam mendukung perang Asia Timur Raya versi Jepang.
Perjuangan Kemerdekaan: Kota Perjuangan
Selama perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, Bukittinggi menjadi sebuah kota perjuangan yang gigih.
Dari bulan Desember 1948 hingga Juni 1949, Bukittinggi ditunjuk sebagai ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.
Kota ini menjadi pusat perjuangan dan upaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Masa Pasca-Kemerdekaan: Ibukota Propinsi
Setelah kemerdekaan, Bukittinggi tidak kehilangan pentingnya dalam sejarah Indonesia.
Kota ini pernah menjadi ibu kota Propinsi Sumatera dengan gubernurnya, Mr. Tengku Muhammad Hasan.
Namun, perubahan administratif terus berlanjut. Pada tahun 1959, peraturan pemerintah menetapkan Bukittinggi sebagai ibu kota Sumatera Tengah, yang mencakup Sumatera Barat, Jambi, dan Riau.
Ketika Sumatera Barat menjadi propinsi sendiri, Bukittinggi tetap menjadi ibu kota propinsinya. Namun, secara de facto, pusat pemerintahan Sumatera Barat telah pindah ke Padang sejak tahun 1958.
Perubahan ini kemudian diresmikan pada tahun 1978, ketika Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1979 mengalihkan status ibu kota Propinsi Sumatera Barat ke Padang.
BACA JUGA:Sejarah Kabupaten Asahan, dari Aceh sampai Ke Malaka tahun 1612
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: