Sejarah Menusuk Hati di Perang Padri! Konflik Panjang di Minangkabau yang Terkenal Sampai Sekarang

Sejarah Menusuk Hati di Perang Padri! Konflik Panjang di Minangkabau yang Terkenal Sampai Sekarang

Perang Padri, sebuah konflik yang melibatkan Kaum Padri dan Kaum Adat di wilayah Kerajaan Pagaruyung, Sumatera Barat-Foto:google/net-

Pemimpin Harimau Nan Salapan membawa Kaum Padri menuju kemenangan yang nyata.

Ketika Kaum Adat merasa terdesak, mereka meminta bantuan kolonial Belanda pada tahun 1821.

Pada tahun 1822, pasukan Belanda, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Raaff, berhasil memukul mundur Kaum Padri dari Kerajaan Pagaruyung.

Setelah keberhasilan ini, Belanda bersama Kaum Adat mendirikan benteng pertahanan di Batusangkar, yang diberi nama Fort Van der Capellen, sementara Kaum Adat berkumpul di Lintau.

BACA JUGA:Legenda Kerajaan dan Putri Biyuku di Banyuasin, Kamu harus Tau nih !

Pertempuran terus berlanjut, dengan pasukan Belanda terus melanjutkan kampanye mereka.

Meskipun mereka menghadapi perlawanan sengit dari Kaum Padri, Belanda berhasil memperluas kendali mereka di wilayah tersebut.

Pada tahun 1833, Kaum Padri dan Kaum Adat bersatu untuk menyerang benteng Belanda di Fort de Kock, Bukittinggi, namun Belanda merespons dengan pernyataan bahwa mereka hanya ingin berdagang dan menjaga keamanan di Minangkabau.

Setelah berakhirnya Perang Diponegoro di Jawa, Belanda kembali memusatkan perhatian pada upaya menundukkan Kaum Padri.

BACA JUGA:Ini dia Sejarah Padang Panjang, Kota Strategis yang Kembali Hidupkan Jalur Kereta Api Pada Masanya!

Pada tahun 1837, mereka berhasil menangkap Tuanku Imam Bonjol, salah satu pemimpin Kaum Padri.

Perang Padri berlanjut di bawah kepemimpinan Tuanku Tambusai, dan pada tanggal 28 Desember 1838, wilayah Dalu-Dalu jatuh ke tangan Belanda, menandai berakhirnya Perang Padri.

Dampak dari Perang Padri sangat signifikan. Selama dua dekade konflik tersebut berlangsung, banyak nyawa dari masyarakat Minangkabau dan Batak Mandailing yang melayang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: