Waduh Ternyata Perkembangan Kecerdasan Buatan Sangat Berbahaya Bagi Sektor Keuangan, Kok Bisa Ya?
wawancara terbaru dengan Financial Times, Gensler menegaskan kekhawatirannya bahwa AI dapat menjadi pemicu krisis keuangan selanjutnya-Foto:google/net-
Waduh Ternyata Perkembangan Kecerdasan Buatan Sangat Berbahaya Bagi Sektor Keuangan, Kok Bisa Ya?
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Dalam tengah guncangan pemberitaan mengenai kasus Ripple, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), Gary Gensler, telah mengeluarkan peringatan serius terkait dampak kecerdasan buatan (AI) pada sektor keuangan.
Dalam sebuah wawancara terbaru dengan Financial Times, Gensler menegaskan kekhawatirannya bahwa AI dapat menjadi pemicu krisis keuangan selanjutnya.
Menurut Gensler, sulit untuk menghindari kenyataan bahwa AI akan memainkan peran besar dalam masa depan sektor keuangan.
Oleh karena itu, ia mendesak perlunya regulasi yang lebih ketat guna mengurangi potensi risiko yang muncul seiring dengan peningkatan ketergantungan pada teknologi AI dalam sektor ini.
BACA JUGA:Coinbase Optimis Bitcoin ETF akan Segera Disetujui Pasca Keputusan Pengadilan
Salah satu keprihatan utama Gensler adalah bahwa perusahaan teknologi yang mengembangkan model AI untuk digunakan dalam industri keuangan beroperasi di luar cakupan regulasi Wall Street.
Kekurangan pengawasan ini menimbulkan ancaman serius, di mana lembaga keuangan yang menggunakan model AI serupa dapat mengambil keputusan seragam, yang pada akhirnya dapat memicu bencana keuangan yang meluas.
Gensler mengungkapkan keyakinannya dengan perkataan, "Saya pikir kita akan menghadapi krisis keuangan di masa depan dan dalam laporan tindakan setelahnya, orang akan mengatakan 'Aha! Ada satu pengumpul data atau satu model kita telah mengandalkannya."
Menurutnya, krisis semacam ini bisa terjadi di berbagai sektor pasar, seperti pasar hipotek atau pasar ekuitas.
BACA JUGA:Persetujuan Proposal Spot Bitcoin ETF BlackRock Bisa Picu Kenaikan Harga BTC
Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa perusahaan keuangan terkemuka, seperti Morgan Stanley, Goldman Sachs, dan JPMorgan Chase, telah dengan cepat mengintegrasikan teknologi AI ke dalam operasional mereka.
Penggunaan AI mencakup penelitian yang didukung oleh AI, persiapan pertemuan dengan klien, dan platform rekomendasi investasi serupa dengan ChatGPT milik OpenAI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: