Rupiah Kokoh Menghadapi Inflasi Terkendali dan Proyeksi Penurunan

Rupiah Kokoh Menghadapi Inflasi Terkendali dan Proyeksi Penurunan

Mata Uang Rupiah dari Bank Indonesia--Shutterstok

Rupiah Kokoh Menghadapi Inflasi Terkendali dan Proyeksi Penurunan

 

SUMEKSRADIO.disway.id - Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada 5,75% untuk pertemuan kelima berturut-turut pada Kamis ini dan untuk sisa tahun ini.

Ini terjadi karena inflasi mereda pada bulan Mei dan diperkirakan akan terus menurun.

Setelah mencapai puncak sekitar 6% pada bulan September 2022, inflasi secara perlahan telah mereda dan mencapai angka di ujung atas target BI sebesar 2-4% bulan lalu.

BACA JUGA:Seru Banget! Harga CPO Ngegas Bos Sawit Bergoyang Bahagia dengan Senyuman bahagia!

Hal ini menunjukkan bahwa BI dapat mengadopsi sikap pengawasan dan menunggu, bahkan ketika pembuat kebijakan di Amerika Serikat dan Eropa kemungkinan akan melanjutkan kebijakan ketat.

Dalam survei ekonomi yang dilakukan pada tanggal 14-19 Juni 2023, diperkirakan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan tujuh hari reverse repurchase (IDCBRR=ECI) setelah pertemuan pada tanggal 21-22 Juni.

Hampir dua pertiga responden, yaitu 15 dari 23, memprediksi bahwa suku bunga kebijakan utama akan tetap pada level tersebut selama sisa tahun 2023.

Namun, delapan ekonom memperkirakan adanya penurunan suku bunga tahun ini.

"Bank Indonesia adalah salah satu bank sentral pertama di kawasan yang menghentikan siklus ketatnya awal tahun ini.

Kami yakin BI akan melanjutkan kebijakan penundaan untuk mendukung rupiah Indonesia," kata Nicholas Mapa, seorang pengamat kebijakan ekonomi Indonesia.

Mapa menyebutkan bahwa BI hanya akan mempertimbangkan pemotongan suku bunga kebijakan jika bank sentral global juga memilih untuk melonggarkan kebijakan moneter.

Dia menjelaskan bahwa diperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga saat ini untuk sisa tahun ini karena pemotongan suku bunga dapat menyebabkan pelemahan mata uang dan inflasi impor yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: