Wah, Seru Nih! Asal Usul Nama Pemulutan Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Melibatkan Puyang & Buaya, Ini Ceritanya!

Desa Pemulutan di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.-Foto: google/net-
Selain itu, sebagian penduduk juga bertani dan menanam padi, dengan hasil panen yang hanya didapatkan sekali setiap tahun.
Namun, yang benar-benar membuat Desa Pemulutan menjadi begitu istimewa adalah legenda tentang asal nama mereka.
Legenda ini membawa kita kembali ke masa lalu, ketika seorang muyang memiliki kemampuan luar biasa dalam berhadapan dengan buaya, dan itulah yang mengarah pada nama desa ini.
BACA JUGA:Inilah Musi Banyuasin, Kisah Demografi dan Keberagaman Etnis Penduduknya dari Tahun 2017-2022
Mengapa Nama Pemulutan sangat penting bagi Masyarakat Setempat?
Bagi banyak warga Desa Pemulutan, asal-usul nama desa mereka adalah bagian penting dari identitas mereka.
Ini adalah kisah yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan mereka sangat yakin bahwa legenda ini adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah mereka.
Sebagai hasilnya, cerita ini telah menjadi salah satu cerita paling populer yang diceritakan oleh orang tua kepada anak-anak mereka, melestarikan warisan dan budaya mereka.
Legenda asal nama Pemulutan juga telah memunculkan kepercayaan yang kuat di kalangan penduduk setempat.
Mereka memandang muyang yang terlibat dalam cerita ini sebagai sosok yang memiliki hubungan khusus dengan alam, khususnya dengan buaya.
Bagi mereka, muyang tersebut adalah seseorang yang memiliki kekuatan gaib dan dapat berkomunikasi dengan makhluk-makhluk yang mendiami sungai dan rawa-rawa di sekitar desa.
Cerita Mistis: Muyang yang Menangkap Buaya dengan Getah Pulai
Cerita ini dimulai berabad-abad yang lalu, di masa ketika Desa Pemulutan masih merupakan pemukiman kecil di tengah hutan dan rawa-rawa yang lebat.
Dikatakan bahwa pada saat itu, buaya-buaya liar yang mendiami sungai di sekitar desa ini sering kali menjadi ancaman bagi penduduk setempat.
Buaya-buaya itu, dengan ukuran yang mengesankan dan gigi tajam, dapat menjadi bahaya nyata bagi mereka yang mencoba mendekatinya.
Namun, di antara penduduk desa, ada seorang muyang yang dianggap memiliki kekuatan khusus untuk berhadapan dengan buaya-buaya ini.
Muyang tersebut diyakini memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan buaya dan mengendalikannya.
Salah satu cerita yang paling terkenal tentang muyang ini adalah ketika dia menangkap buaya dengan menggunakan getah pohon pulai.
Pohon pulai adalah tanaman yang tumbuh subur di daerah tersebut, dan getahnya memiliki sifat yang sangat lengket.
Muyang ini dikatakan pernah membuat perangkap yang terbuat dari getah pulai, dan dengan perangkap inilah dia menangkap buaya-buaya besar yang menghuni sungai dan rawa-rawa di sekitar desa.
Dalam cerita ini, buaya-buaya tersebut tidak dibunuh. Sebaliknya, muyang tersebut diyakini telah mencapai kesepakatan dengan buaya-buaya tersebut.
Kesepakatan ini, yang diyakini kuat oleh masyarakat setempat, adalah bahwa jika buaya-buaya itu dipanggil, mereka akan datang dan membantu muyang tersebut atau keturunannya dalam menyelesaikan masalah yang melibatkan buaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: