Wah, Seru Nih! Asal Usul Nama Pemulutan Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Melibatkan Puyang & Buaya, Ini Ceritanya!

Wah, Seru Nih! Asal Usul Nama Pemulutan Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Melibatkan Puyang & Buaya, Ini Ceritanya!

Desa Pemulutan di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.-Foto: google/net-

Meskipun ketujuh generasi ini tidak lagi memiliki kemampuan untuk memanggil buaya, warisan mereka tetap hidup dan dipelihara oleh masyarakat setempat.

Abdullah Hamid, generasi ketujuh dalam garis keturunan pawang buaya, tetap menjadi sosok yang dihormati di Desa Pemulutan.

Menggunakan Tenaga Pawang Buaya di Luar Desa Pemulutan

Keahlian memanggil atau mengusir buaya tidak hanya memiliki nilai penting di Desa Pemulutan tetapi juga di berbagai daerah lainnya.

Abdullah Hamid, generasi ketujuh dalam garis keturunan pawang buaya, telah menggunakan kemampuannya untuk mengatasi masalah buaya di berbagai daerah di sekitar Sumatra Selatan dan bahkan di luar daerah tersebut.

BACA JUGA:Pertemuan 2 Muara Sungai! Sejarah Menarik di Balik Nama 'Muaradua' OKU Selatan, Ini Selengkapnya, Cek Yuk!

Menurut cerita, Abdullah Hamid telah memberikan bantuan dengan keahliannya kepada orang-orang di berbagai tempat, seperti Desa Tanjung Jumbung, Muara Tembesi, Serolangun di Jambi, Desa Permis, dan Serdang di Bangka Belitung (Babel), serta kawasan Selapan, Gasing Banyuasin, hingga Limau Sumbawa.

Keberhasilan Abdullah Hamid dalam menghadapi buaya telah membuatnya dikenal dan dicari oleh banyak orang yang mengalami masalah serupa.

Sebuah pengalaman menarik yang dicatat dalam cerita ini adalah ketika Abdullah Hamid tinggal di Singapura selama lima tahun.

Dia bekerja di sebuah sirkus dengan pertunjukan krokodil yang disebut "Crocodile Show."

Penggunaan keahliannya yang unik dalam pertunjukan sirkus ini membantu dia memperluas pengalaman dan pengetahuannya tentang buaya.

Dukungan dari Pemerintah Lokal dan Budaya Pemulutan

Camat Pemulutan, Bahrus Syarip, MSi, bersama Kasi Pemerintahan Mareta, membenarkan keyakinan masyarakat seputar cerita muyang Pemulutan.

BACA JUGA:Pertemuan 2 Muara Sungai! Sejarah Menarik di Balik Nama 'Muaradua' OKU Selatan, Ini Selengkapnya, Cek Yuk!

Mereka mengakui bahwa cerita tentang muyang dan hubungannya dengan buaya telah menjadi bagian integral dari budaya dan sejarah Desa Pemulutan.

Dukungan dari pemerintah lokal ini mencerminkan pentingnya warisan budaya dan sejarah dalam mempertahankan identitas sebuah komunitas.

Hingga saat ini, nama Pemulutan telah berkembang menjadi sebuah Kecamatan yang mencakup 25 desa.

Nama ini tetap dipegang erat oleh masyarakat, dan cerita tentang muyang Pemulutan dan hubungannya dengan buaya tetap hidup di hati mereka.

Warisan ini telah memengaruhi cara mereka memandang lingkungan alam sekitar mereka, terutama sungai Ogan yang tetap menjadi sumber kehidupan bagi banyak penduduk Desa Pemulutan.

Seputar Sungai Ogan dan Sumber Kehidupan Masyarakat

Sungai Ogan yang melintasi Desa Pemulutan dan daerah sekitarnya adalah elemen penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

BACA JUGA:Wong Palembang, Wajib Tahu! Selain Tempat Wisata, Cerita Menarik Asal Usul Nama Sungai Musi, 2 Versi Berbeda!

Mayoritas penduduk desa ini adalah nelayan yang mencari ikan di sungai ini.

Ikan adalah sumber utama mata pencaharian mereka, dan hasil tangkapan ikan ini digunakan untuk kebutuhan mereka sehari-hari serta dijual di pasar lokal.

Selain sebagai mata pencaharian utama, sungai Ogan juga memengaruhi budaya dan gaya hidup masyarakat Pemulutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: