Mau Tau! Nama Lain & Sejarah Bekasam, Hidangan Tradisional Indonesia, Terutama di Daerah Miliki Musim Ikan

Mau Tau! Nama Lain & Sejarah Bekasam, Hidangan Tradisional Indonesia, Terutama di Daerah Miliki Musim Ikan

Nama Lain & Sejarah Bekasam, Hidangan Tradisional Indonesia-Foto: google/net-

Di samping itu, infrastruktur transportasi yang terbatas membuat sulit untuk mengirim ikan ke luar kampung. Kondisi ini berarti ikan harus diolah dan diawetkan untuk menghindari pembusukan.

Pengawetan ikan adalah kunci untuk memastikan bahwa ikan tetap dapat dimakan dan tidak terbuang.

BACA JUGA:Mungkin Terlupakan! Inilah Sejarah Pohon Raksasa yang Mengilhami Nama Kayuagung, Kota di Sumatera Selatan

Namun, di masa lalu, belum ada fasilitas es untuk membantu mengawetkan ikan, sehingga masyarakat menciptakan berbagai metode pengawetan tradisional seperti memanggang ikan, menghasilkan ikan asin, membuat terasi, dan tentu saja, mengolah ikan menjadi Bekasam.

Kegunaan Bekasam dalam Tradisi Lokal

Makanan fermentasi seperti Bekasam memiliki peran yang lebih dalam dalam budaya lokal selain hanya sebagai metode pengawetan ikan.

Di banyak komunitas, Bekasam digunakan sebagai salah satu cara untuk memperkuat hubungan kekerabatan dan kerja sama antara anggota masyarakat.

Selama musim ikan, saat banyak ikan tersedia, orang-orang akan mengolah ikan menjadi berbagai produk pengawetan, termasuk Bekasam.

Hasil-hasil pengawetan ini kemudian dijadikan oleh-oleh atau hadiah kepada saudara-saudara yang datang dari jauh.

BACA JUGA:5 Kecamatan Terkenal di Musi Banyuasin, Ada Catatan Sejarah Mendalam dan Budaya Yang Kaya!

Ini menjadi cara untuk merayakan kedatangan keluarga dan teman yang mungkin berasal dari daerah yang tidak memiliki musim ikan.

Orang-orang yang datang dari luar daerah tersebut akan merasa senang menerima produk-produk pengawetan ini, karena mereka mungkin jarang atau bahkan belum pernah merasakan musim ikan.

Dalam konteks ini, Bekasam menjadi simbol persaudaraan dan persatuan. Ini adalah bukti dari keramahan dan solidaritas masyarakat yang mampu berbagi keberuntungan mereka selama musim ikan dengan saudara-saudara mereka yang datang dari jauh.

Bekasam, dengan rasa dan keunikan fermentasinya, menjadi hadiah yang sangat berharga dan dihargai.

Proses Pembuatan Bekasam

Proses pembuatan Bekasam melibatkan beberapa tahapan yang penting untuk mencapai hasil akhir yang lezat dan tahan lama.

BACA JUGA:Menarik, Bikin Penasaran! Nama Kota Prabumulih di Sumatera Selatan Ternyata Punya Makna Unik Lho, Kamu Tau?

Berikut adalah alat dan bahan yang diperlukan serta cara pembuatan Bekasam:

Alat yang Dibutuhkan:

    - Baskom
    - Toples dengan tutup yang kencang

Bahan yang Dibutuhkan:

    - Ikan kemudik/air tawar sebanyak 1/2 kg
    - Garam sebanyak 2 sendok makan
    - Nasi sebanyak 1 sendok makan

Langkah-Langkah Pembuatan Bekasam:

    - Bersihkan perut dan kepala ikan. Pastikan ikan dalam kondisi segar.

    - Tiriskan airnya dan tuangkan ke dalam baskom.

    - Masukkan garam dan nasi ke dalam baskom yang berisi air hasil perendaman ikan.

    - Aduk hingga merata semua bahan. Pastikan bahwa garam dan nasi tercampur secara merata dengan air dan ikan.

    - Pindahkan campuran ikan, air, garam, dan nasi ke dalam toples, dan pastikan toplesnya tertutup rapat.

    - Setiap 3 hari, aduk campuran dalam toples untuk memastikan bahwa proses fermentasi berjalan dengan baik.

    - Setelah 10 hari atau lebih, Bekasam sudah siap untuk dimasak.

BACA JUGA:Menarik! 4 Anak Puyang Tegeri: Pionir Pembentukan Negeri Baru & Kisah Asal Nama Prabumulih di Sumatera Selatan

Cara Memasak Bekasam Goreng:

    - Tumis irisan bawang dan cabe dengan minyak goreng dalam jumlah sesuai dengan selera Anda. Semakin banyak bawang dan cabe yang digunakan, semakin lezat Bekasamnya.

    - Tuangkan Bekasam dari toples sesuai dengan kebutuhan.

    - Aduk Bekasam dengan bawang dan cabe hingga merata, dan biarkan mengering. Proses ini akan menghasilkan Bekasam yang siap disajikan.

    - Bekasam lebih enak jika dimakan saat masih hangat.

BACA JUGA:Inilah Daftar Nama Kecamatan Di Musi Banyuasin, Penuh Budaya dan Keunikan!

Catatan Penting:

    - Jumlah garam yang digunakan harus cukup untuk mengawetkan ikan tetapi tidak terlalu banyak, karena akan menghasilkan rasa yang terlalu asin.

    - Nasi yang digunakan dalam proses pembuatan Bekasam tidak boleh terlalu banyak, karena bisa menyebabkan rasa terlalu asam.

    - Penting untuk menggunakan nasi yang sudah dingin, karena nasi yang panas dapat menyebabkan Bekasam menjadi busuk.

    - Bekasam yang sudah jadi seharusnya tidak tercium bau busuk. Jika ada bau busuk, itu mungkin tanda bahwa Bekasam tidak berhasil fermentasi dengan baik.

Manfaat dan Potensi Bekasam

Selain menjadi makanan tradisional yang lezat, Bekasam juga memiliki potensi manfaat kesehatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bekasam diduga memiliki aktivitas antihipertensi karena terbentuknya peptida bioaktif hasil degradasi protein ikan selama proses fermentasi Bekasam.

BACA JUGA:Sejarah dan Asal Usul Nama Sungai Lilin Musi Banyuasin, Sebuah Warisan dan Kearifan Budaya !

Aktivitas antihipertensi adalah hal yang penting karena tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah masalah kesehatan yang serius yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: