Upaya Cegah Kecurangan & Menolak Politik Uang di Pemilu 2024! Bawaslu Gelar Festival Budaya, Baca Lengkapnya!

Upaya Cegah Kecurangan & Menolak Politik Uang di Pemilu 2024! Bawaslu Gelar Festival Budaya, Baca Lengkapnya!

Cegah Kecurangan & Menolak Politik Uang di Pemilu 2024! Bawaslu Gelar Festival Budaya-Foto: bacakoran.co/net-

Upaya Cegah Kecurangan & Menolak Politik Uang di Pemilu 2024! Bawaslu Gelar Festival Budaya, Baca Lengkapnya!

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia merupakan momentum penting dalam menentukan arah demokrasi negara.

Namun, seperti halnya setiap pemilu, risiko kecurangan selalu mengintai.

Dalam menghadapi tantangan ini, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) merancang inovatif dengan menggelar Festival Budaya di berbagai tingkatan sebagai langkah preventif untuk mencegah potensi kecurangan.

Festival Budaya yang diselenggarakan oleh Bawaslu di setiap tingkatan memiliki tujuan yang lebih besar daripada sekadar melestarikan warisan budaya.

BACA JUGA:Salah Paham! Warga di Gandus Palembang Melaporkan Balik Setelah jadi Korban Pengeroyokan oleh Tetangga Sendiri

Misi utamanya adalah menciptakan gerakan yang dapat mencegah terjadinya kecurangan di Pemilu 2024.

Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty, menjelaskan bahwa Festival Budaya tidak hanya seharusnya melahirkan gerakan budaya, tetapi juga mampu menciptakan efek pencegahan yang dapat menghindari atau mencegah praktek kecurangan pemilu.

Salah satu fokus utama Festival Budaya adalah melawan politisasi SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan politik uang.

Lolly Suhenty menyampaikan pandangannya saat membuka Festival Budaya di Bawaslu Kabupaten Siak, Riau.

Dalam konteks ini, festival diharapkan menjadi platform untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya politik uang dan praktek kecurangan lainnya.

BACA JUGA:Fatwa MUI Buat Bingung Ibu Rumah Tangga Indonesia Terkait Boikot Produk Tertentu

Mencegah terjadinya kecurangan di Pemilu 2024 melibatkan berbagai pendekatan.

Salah satunya adalah melalui pendidikan politik (voter education) yang dapat disebarkan melalui berbagai media seperti infografis, meme, dan video edukasi di media sosial.

Selain itu, pendidikan secara mandiri atau bersama lembaga-lembaga terkait seperti Bawaslu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kesbangpol, dan lainnya menjadi strategi yang efektif.

Lolly juga menyoroti pentingnya menyebarkan konten edukasi di akun resmi Bawaslu, termasuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Melalui pemantauan (election monitoring), pihak berwenang dapat lebih aktif dalam mengawasi jalannya proses pemilu dan mengidentifikasi potensi kecurangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: