Pergerakan Rupiah Dibayangi Data Ekonomi AS, Analis Sebut Potensi Pelemahan atau Penguatan?

Pergerakan Rupiah Dibayangi Data Ekonomi AS, Analis Sebut Potensi Pelemahan atau Penguatan?

Pergerakan Rupiah Dibayangi Data Ekonomi AS, Analis Sebut Potensi Pelemahan atau Penguatan?-Foto:google/net-

Pergerakan Rupiah Dibayangi Data Ekonomi AS, Analis Sebut Potensi Pelemahan atau Penguatan?

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Prediksi laju pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mendapat sorotan karena serangkaian data ekonomi dari Amerika Serikat yang akan dirilis pekan depan.

Menurut data Bloomberg pada perdagangan akhir pekan (24/11/2023), rupiah melemah 0,08%, mencapai 12 poin ke level Rp15.565 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,20%, atau 0,21 poin, ke angka 103,71.

Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra, menyoroti potensi pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada pekan depan, khususnya terkait data ekonomi AS yang akan dirilis.

BACA JUGA:Rekor Kenaikan Wall Street Pasca-Thanksgiving: Dow Jones Menguat, Sinyal Optimisme Global Menggema

Data tersebut termasuk PDB AS kuartal III/2023, klaim tunjangan pengangguran, indikator inflasi PCE Price Index, dan data perumahan.

Tjendra menyatakan bahwa pergerakan rupiah dapat bergantian antara pelemahan dan penguatan, tergantung pada hasil data ekonomi AS yang dirilis.

"Dalam pandangan saya, pergerakan rupiah melawan dolar AS bisa berfluktuasi di kisaran Rp15.450 hingga Rp15.700 untuk pekan depan," ujar Ariston kepada Bisnis pada Sabtu (25/11/2023).

Dia menambahkan bahwa ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga acuan AS tetap menjadi faktor penggerak dolar AS terhadap rupiah.

BACA JUGA:Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Melemah Atau Menguat?! Ini Dia...

Meskipun The Fed belum membuka peluang pemangkasan suku bunga dan masih memproyeksikan kenaikan, ekspektasi terkait pemangkasan mulai berkembang di pasar seiring tingkat inflasi AS yang semakin turun.

Di akhir tahun, Ariston memperkirakan bahwa The Fed kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga pada angka yang sama, kecuali terjadi perubahan besar dalam data ekonomi AS ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://sumeksradio.disway.id/