Sejak 11 Ribu Tahun Lalu, Gua Tertua di Sumatera Selatan, Rumah Nenek Moyang Orang Sumatera, Lihat Yuk !

Sejak 11 Ribu Tahun Lalu, Gua Tertua di Sumatera Selatan, Rumah Nenek Moyang Orang Sumatera, Lihat Yuk !

Sejak 11 Ribu Tahun Lalu, Gua Tertua di Sumatera Selatan, Rumah Nenek Moyang Orang Sumatera, Lihat Yuk !-foto: google/net-

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Di tengah hamparan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, tersembunyi keindahan dan sejarah yang tak terhitung usianya.

Gua Harimau dan Gua Putri, dua objek wisata megah, menyimpan rahasia keberadaan manusia purba selama lebih dari 11 ribu tahun.

Dikunjungi oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, keduanya menjadi saksi bisu zaman prasejarah dan menjadi situs tertua di Sumatera Selatan.

Gua Harimau, tempat tinggal dua ras yang tercatat dalam sejarah—Austronelanesoid dan Mongoloid—menghadapi zaman es sejak lebih dari 11 ribu tahun yang lalu.

BACA JUGA:Rancangan Bendera Merah Putih Indonesia: Filosofi dan Sejarah yang Memikat

Keberadaannya bukan hanya sekadar peninggalan bersejarah, tetapi menjadi saksi hidup evolusi manusia di bumi Sumatera.

Pameran Cagar Budaya yang berjudul "Jejak Silam Sarat Makna" menjadi wadah untuk memperkenalkan dan mengapresiasi kekayaan sejarah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Sri, anggota tim BPCB Jambi, menjelaskan bahwa tujuan dari pameran tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan minat warga setempat terhadap warisan budaya mereka.

"Kami percaya bahwa potensi kebudayaan suatu daerah adalah identitas yang mendefinisikan daerah itu sendiri," ujar Sri dengan penuh semangat.

BACA JUGA:Negeri Silop! Kota Hilang di Kayu Agung Sumatera Selatan, dari Abad ke- 15 Jadi Saksi Bisu Kerajaan Palembang!

Melalui pameran ini, mereka berharap masyarakat dapat meresapi keindahan dan kearifan lokal yang terkandung dalam setiap sisa-sisa sejarah yang masih bertahan di gua kuno tersebut.

Tidak hanya sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan warisan budaya, pameran ini juga diinisiasi untuk melawan kurangnya pengetahuan masyarakat sekitar terhadap peninggalan sejarah.

Mayoritas penduduk Ogan Komering Ulu, selama ini, lebih familiar dengan jenis tarian daerah ketimbang objek wisata bersejarah.

Namun, pandangan itu berubah sejak digelarnya pameran ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: