Ford Motor Co PHK 1.000 Karyawan demi Menggeber Kendaraan Listrik

 

Selain itu, Ford Pro, yang dijuluki "senjata rahasia" oleh CEO Ford Jim Farley, merupakan strategi turunan yang bertujuan untuk membantu pelanggan komersial.

Untuk mengurangi biaya kepemilikan kendaraan secara keseluruhan dan melakukan transformasi perusahaan mereka dengan menggunakan kendaraan bertenaga gas, hibrida, dan listrik.

 

Ford Pro juga berfokus pada pengembangan infrastruktur pengisian kendaraan listrik (EV) dan menyediakan solusi pembiayaan.

Ford telah menginvestasikan lebih dari 50 miliar dolar AS secara global hingga tahun 2026 untuk mengembangkan kendaraan listrik inovatif.

Mereka memiliki rencana untuk memproduksi 600.000 kendaraan listrik secara global pada akhir tahun 2023 dan 2 juta kendaraan pada tahun 2026.

BACA JUGA:Revolusi Bisnis Muda: Fitrah dan Rukhil, Kisah Sukses dalam Era Digital

 

Pada pertengahan tahun 2022, Ford telah mencapai kapasitas baterai yang diperlukan secara penuh untuk mencapai target produksi tahun 2023, serta 70 persen kapasitas yang dibutuhkan untuk target produksi tahun 2026.

Ford telah memulai langkah ini dengan merilis versi listrik dari produk ikonik mereka seperti Mustang, F-150, dan Transit, yang telah membantu Ford menjadi merek kendaraan listrik nomor dua di Amerika Serikat pada tahun 2022.

 

Selain itu, Ford juga telah menjalin kerjasama dengan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dan Zhejiang Huayou Cobalt Co. (Huayou) untuk mendukung target produksi 2 juta unit kendaraan listrik pada tahun 2026.

Ketiga perusahaan tersebut telah menandatangani perjanjian kerjasama dalam proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) Blok Pomalaa dengan investasi senilai 4,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp67,5 triliun pada Kamis (30/3/2023) di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. 

 

Sumber: