Makanan kaya serat larut membantu mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus, menjaga keseimbangan kolesterol tubuh.
Contoh makanan yang tinggi serat larut termasuk alpukat, ubi jalar, brokoli, lobak, pir, wortel, apel, kacang merah, biji rami, dan gandum.
Meningkatkan asupan serat larut dapat dilakukan dengan mengonsumsi produk suplemen atau minuman yang mengandung serat larut beta glucan dan inulin.
BACA JUGA:Selain Rasa Unik & Tekstur Kenyal, Ini Manfaat Cincau Hijau Bagi Kesehatan, Dapat Cegah Osteoporosis
5. Kontrol Berat Badan:
Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Menjaga berat badan ideal melalui diet sehat yang seimbang, fokus pada asupan nutrisi yang tepat, dan menghindari kelebihan kalori adalah langkah penting dalam menurunkan kolesterol.
Konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ahli nutrisi untuk merencanakan diet yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan.
6. Olahraga Teratur:
Olahraga tidak hanya membantu menjaga berat badan tetapi juga berdampak positif pada kolesterol.
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.
Pilihlah olahraga sesuai kondisi kesehatan, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, dan lakukan minimal 150 menit setiap minggu sesuai rekomendasi kesehatan.
BACA JUGA:Pisang & Semangka Dapat Meningkatkan Kualitas Sperma Lho, Nah Ini Kaum Pria Wajib Tau!
7. Hindari Rokok:
Merokok tidak hanya merugikan paru-paru tetapi juga dapat memengaruhi keseimbangan kolesterol dalam tubuh.
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, selain menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, menghindari rokok merupakan langkah penting dalam menurunkan risiko kolesterol tinggi.
Menurunkan kadar kolesterol tinggi dapat dicapai melalui kombinasi langkah-langkah sederhana yang melibatkan perubahan pola makan, gaya hidup sehat, dan aktivitas fisik teratur.
Dengan mengadopsi kebiasaan hidup sehat ini, Anda dapat memastikan kesehatan jantung yang optimal dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. *