Pengumuman Erfin tersebut segera menjadi viral di media sosial.
Banyak netizen yang bereaksi bervariasi terhadap langkah kontroversial yang diambilnya.
Beberapa mengejek dengan humor, menyindir bahwa jika Erfin kalah dalam Pemilu, dia harus "minta balik" ginjalnya.
Seorang netizen dengan akun Alfian**** berkomentar, "Pas kalah minta balikin ginjalnya ????".
Komentar ini mencerminkan sikap tidak serius dari sebagian netizen terhadap keputusan Erfin.
Namun, tak sedikit juga yang menunjukkan keprihatinan serius terhadap situasi ini.
Mereka mengkritik sistem politik yang memaksa caleg untuk mengorbankan kesehatan mereka demi mendapatkan dana kampanye yang cukup.
Partai PAN, yang diduga akan menjadi penampung suara bagi Erfin, memberikan tanggapan resmi terkait kontroversi ini.
BACA JUGA:Kisah Viral! Pak Afendi, Bapak Pendiam dan Baik Hati, Jadi Korban Kekerasan Pemuda di Ende, NTT
Mereka menyatakan bahwa keputusan Erfin untuk menjual ginjalnya adalah keputusan pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan atau sikap partai.
"Sementara kami menghormati hak setiap individu untuk mendukung kampanye mereka, keputusan untuk menjual organ tubuh adalah keputusan pribadi yang diluar kendali partai," ujar juru bicara PAN dalam konferensi pers.
Otoritas kesehatan setempat juga memberikan pernyataan terkait hal ini.
Menurut mereka, menjual organ tubuh untuk tujuan non-medis adalah tindakan ilegal dan berpotensi membahayakan kesehatan individu yang menjalani prosedur tersebut.
Pihak berwenang berjanji untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan mengambil tindakan jika ditemukan adanya pelanggaran hukum.