Unik dan Kaya! 4 Tradisi yang Masih Bertahan Hingga Kini di Kabupaten Musi Banyuasin, Mari Kita Lestarikan !

Selasa 16-01-2024,18:00 WIB
Reporter : Eko Subakti
Editor : Eko Subakti

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, menyimpan kekayaan tradisi yang begitu unik dan kaya akan nilai-nilai lokal.

Empat tradisi istimewa, yang telah diteruskan dari generasi ke generasi, memberikan gambaran kehidupan masyarakat yang penuh kekompakan dan kebersamaan.

Nah buat kalian kaum Millenial Wajib Tau tentang Tradisi apa Saja Yang Ada di Kabupaten Musi Banyuasin, Jangan Sampai Gak tau Yah.

Berikut 4 Tradisi yang Masih Bertahan hinggi Kini di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan: 

BACA JUGA:Mengenal arti Timbang Kepala Kebo: Tradisi Adat Pernikahan di Kota Pangkalan Balai Banyuasin, Urang Tubo Nian!

1. Nugal atau Ngicir

Di Kecamatan Sungai Keruh, tradisi Nugal atau Ngicir menjadi bukti nyata kearifan lokal yang masih lestari hingga kini.

Masyarakat bergotong royong menanam padi di lahan kering yang disebut Ume.

Kompak dan penuh semangat, mereka mengundang Nugal atau Ngicir ketika musim hujan tiba.

Sebelum memulai kegiatan ini, para peserta tradisi berkumpul untuk menjamu diri dengan ketan lengkap srundeng kelapa, menciptakan suasana keakraban sebelum bekerja.

BACA JUGA:Mengenal arti Timbang Kepala Kebo: Tradisi Adat Pernikahan di Kota Pangkalan Balai Banyuasin, Urang Tubo Nian!

Dengan menggunakan sebatang kayu yang tajam, mereka membuat lobang untuk menanam padi.

Tradisi ini tidak hanya sekadar menanam padi, tetapi juga merangkum nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.

2. Bekarang

Bekarang adalah tradisi menangkap ikan bersama menggunakan peralatan tradisional tangkul atau anco.

Kategori :