Mereka mempertahankan pendekatan fleksibel dengan mempertimbangkan penggunaan Lithium Ferro-Phosphate (LFP) dan nikel Indonesia sebagai pilihan potensial, tetapi keputusan akhir akan bergantung pada keberlanjutan, kinerja, serta keselarasan dengan peraturan dan protokol.
BACA JUGA:Melaju Dengan Gaya Bersama Mazda MX-5 RF Pilihan Sport Terjangkau yang Memikat di Indonesia!
Di sisi lain, VinFast juga mendapat perhatian dari Filipina, yang mengajukan proposal serupa untuk investasi. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr bertemu dengan pemimpin VinFast, Pham Nhat, membahas kemungkinan investasi di sektor kendaraan listrik.
Filipina sedang dalam proses pembenahan transportasi dan mendukung penggunaan kendaraan listrik dengan undang-undang yang mendorong produksi lokal.
Presiden Marcos menekankan keberuntungan Filipina memiliki cadangan bahan baku untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, seperti kobalt, tembaga, dan nikel.
Saat ini, Filipina masih mengekspor bijih mentah, tetapi mereka berharap dapat memproduksi komponen dalam negeri untuk meningkatkan ekonomi negara.