Menurutnya, upaya pemadaman yang dilakukan berhasil diselesaikan pada Jumat, 22 Maret 2024, pukul 12.13 WIB.
Dalam proses pemadaman tersebut, sebanyak 18 unit mobil pemadam kebakaran dan 90 personel terlibat aktif.
Meskipun demikian, belum ada perkiraan pasti mengenai total kerugian akibat kebakaran tersebut.
Kondisi ini menunjukkan betapa kompleksnya dampak yang ditimbulkan oleh bencana kebakaran yang terjadi secara tiba-tiba.
BACA JUGA:Ramadan 2024: Meniti Antara Tradisi & Eksplorasi Modern dalam Penetapan Awal Puasa
Satriadi juga mengungkapkan dugaan penyebab kebakaran tersebut. Menurutnya, korsleting listrik diduga menjadi pemicu utama kejadian tersebut.
Percikan api dari kabel listrik yang kemudian mengenai benda padat di sekitarnya dipercaya menjadi awal dari kobaran api yang melanda gudang Lazada dan SiCepat.
Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya perawatan dan pemeliharaan infrastruktur listrik yang seringkali diabaikan, namun memiliki potensi besar untuk menimbulkan bencana serius jika tidak diperhatikan secara serius.
Selain mengungkapkan penyebab kebakaran, Satriadi juga menekankan pentingnya kerja sama dan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat semacam ini di masa depan.
Pihak berwenang berjanji untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan tanggap darurat dalam menghadapi potensi kebakaran di seluruh wilayah DKI Jakarta.
BACA JUGA:Pemulangan Dramatis: Kisah Santri Gus Samsudin dan Langkah Taktis Menjaga Kondusifitas Wilayah
Ini mencakup kerja sama dengan semua pihak terkait, termasuk perusahaan dan masyarakat, untuk memastikan keselamatan bersama.
Kejadian kebakaran gudang Lazada dan SiCepat ini juga menjadi pelajaran bagi perusahaan-perusahaan besar seperti mereka.
Evaluasi dan perbaikan terhadap sistem keamanan dan keselamatan mereka menjadi hal yang mendesak untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran di masa mendatang.
Ini mencerminkan betapa pentingnya keselamatan dan keamanan menjadi prioritas utama dalam setiap operasi perusahaan, terutama di industri yang rentan terhadap risiko kebakaran seperti e-commerce dan logistik.
Dalam konteks yang lebih luas, kebakaran gudang Lazada dan SiCepat di Cengkareng menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya persiapan dan kesiapan dalam menghadapi bencana alam atau kebakaran.
BACA JUGA:Menggali Lebih Dalam! Pemulangan Santri Gus Samsudin dan Keputusan Forkopimda Kabupaten Blitar
Kesiapan tidak hanya dalam hal peralatan dan personel, tetapi juga dalam hal pemeliharaan infrastruktur dan sistem keamanan yang dapat mencegah terjadinya kejadian serupa.
Dengan meningkatkan kesadaran akan risiko dan kesiapan dalam menghadapinya, kita dapat mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana-bencana seperti ini, serta melindungi keselamatan dan keamanan masyarakat secara keseluruhan. *
Berita ini sudah terbit di bacakoran.co dengan judul "Waduh Gudang Lazada dan Sicepat di Jakarta Kebakaran, Paket Kamu Aman?"