Mereka bertemu di sebuah klinik kecil, tempat
bekerja dan Hee-tae sering datang untuk membantu.
Kisah Cinta yang Ditempa di Tengah Derita
Meskipun mereka datang dari latar belakang yang berbeda, cinta antara Hee-tae dan Myung-hee berkembang dengan kuat.
Hee-tae, yang berasal dari keluarga berada, memilih untuk mengikuti hati nuraninya dan membantu orang-orang yang kurang mampu.
Sementara itu, Myung-hee, yang berasal dari keluarga sederhana, harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Pertemuan mereka memberikan secercah harapan dan kebahagiaan di tengah situasi politik yang tidak menentu.
BACA JUGA:Review Pengguna: Pengalaman Menggunakan 4 Parfum Lokal untuk Pria di Lingkungan Kantor
BACA JUGA:Twenty Five Twenty One – Cinta yang Tak Sampai di Tengah Ambisi
Namun, perjalanan cinta mereka tidaklah mudah. Kedua tokoh utama ini harus menghadapi berbagai tantangan yang menguji kekuatan cinta dan keberanian mereka.
Dari tekanan sosial, perbedaan latar belakang, hingga kekerasan yang terjadi di sekitar mereka, Hee-tae dan Myung-hee harus berjuang untuk tetap bertahan dan memperjuangkan cinta mereka.
Meskipun demikian, keduanya tetap berpegang teguh pada janji mereka untuk selalu bersama, bahkan di tengah ketidakpastian yang mengintai.
Pesan Moral di Balik Kisah Tragis
Youth of May bukan hanya menawarkan kisah cinta yang manis dan mengharukan, tetapi juga menyajikan pesan moral yang kuat kepada penontonnya.
BACA JUGA:Chess – Teknologi Canggih dalam Produk Pembentuk Tubuh: Revolusi dalam Dunia Fashion dan Kesehatan
Drama ini menunjukkan bagaimana cinta dapat tumbuh dan bertahan di tengah segala rintangan dan penderitaan.