Efek bokeh yang dihasilkan oleh kamera mirrorless cenderung lebih alami, dengan detail yang lebih baik pada subjek potret.
Selain itu, kamera mirrorless memungkinkan fotografer untuk mengontrol aperture secara presisi, memberikan fleksibilitas lebih dalam mengatur tingkat blur atau bokeh pada foto.
Ini penting terutama dalam fotografi potret di mana kualitas transisi antara subjek dan latar belakang sangat diperhatikan.
Sensor Gambar yang Lebih Besar untuk Detail yang Lebih Baik
BACA JUGA:Redmi Note 13 Pro+ 5G: Pilihan Ponsel Handal untuk Aktivitas Sehari-hari
BACA JUGA:Redmi Note 13 Pro+ 5G: Pilihan Tepat untuk Gamer dengan Kinerja dan Kecepatan Maksimal
Selain kualitas bokeh, kamera mirrorless unggul dalam hal resolusi dan detail gambar.
Meskipun Redmi Note 13 Pro+ 5G dilengkapi dengan sensor kamera 200 MP yang menghasilkan gambar yang tajam, sensor pada kamera mirrorless seperti Sony Alpha 7 III jauh lebih besar, sehingga mampu menangkap lebih banyak cahaya dan menghasilkan gambar dengan detail yang lebih baik.
Sensor gambar yang lebih besar memungkinkan kamera mirrorless untuk menghasilkan foto dengan rentang dinamis yang lebih luas.
Ini berarti foto yang dihasilkan memiliki lebih banyak detail dalam bayangan dan sorotan, memberikan kedalaman visual yang lebih baik pada potret.
Hal ini sangat penting dalam situasi pencahayaan yang kompleks, seperti foto potret di luar ruangan di bawah sinar matahari yang kuat atau di dalam ruangan dengan pencahayaan rendah.
BACA JUGA:Infinix Note 40 Pro 5G: Call of Duty Mobile dengan Dimensity 900 5G – Lancar atau Tersendat?
BACA JUGA:Samsung Galaxy Watch 6 Pro: Keunggulan Daya Tahan Baterai untuk Pengguna Profesional
Kontrol Manual untuk Hasil yang Lebih Profesional
Kamera mirrorless juga menawarkan lebih banyak kontrol manual dibandingkan dengan smartphone.
Bagi fotografer profesional, kemampuan untuk mengontrol pengaturan kamera seperti ISO, kecepatan rana, dan aperture secara manual adalah faktor penting untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.