Cahaya seperti ini tidak hanya kurang bersahabat tetapi juga bisa menambah ketegangan pada mata, membuat penghuni rumah merasa tidak rileks.
Sebaiknya pilih lampu dengan pencahayaan hangat, terutama untuk area seperti ruang keluarga dan kamar tidur, di mana kenyamanan dan relaksasi menjadi prioritas utama.
Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan pencahayaan alami yang bisa masuk ke dalam rumah.
Pencahayaan yang seimbang antara lampu buatan dan sinar matahari dapat memberikan suasana yang lebih menenangkan.
2. Pemilihan Material yang Terlalu Sensitif
BACA JUGA:Pentingnya Memilih Kontraktor yang Tepat dalam Renovasi Rumah: Kunci Keberhasilan Proyek
Desain interior tidak hanya soal tampilan, tetapi juga tentang fungsi.
Banyak orang terjebak dalam memilih material atau bahan yang terlihat bagus, namun kurang praktis untuk digunakan sehari-hari.
Memilih material yang terlalu sensitif atau mudah rusak bisa membuat Anda merasa tidak tenang, terutama saat ada tamu yang datang.
Misalnya, kain sofa yang mudah kotor atau lantai kayu yang rentan terhadap goresan.
Joyner merekomendasikan untuk memilih material yang tahan lama dan mudah dibersihkan, seperti kain tahan noda atau lantai keramik yang kokoh.
BACA JUGA:Mengapa Mempertimbangkan Gaya Rumah Secara Keseluruhan Penting: Kunci untuk Renovasi yang Harmonious
BACA JUGA:Pentingnya Tempat Penyimpanan dalam Renovasi: Kunci Kerapian dan Kenyamanan Hunian Anda
Dengan begitu, Anda bisa lebih santai dan menikmati waktu bersama keluarga serta teman tanpa harus khawatir tentang kerusakan atau noda.
Bahan-bahan yang berkualitas dan fungsional juga akan membantu menjaga keindahan dan kenyamanan rumah dalam jangka waktu yang lebih lama.