Mengapa Rumah Tak Dihuni Cepat Rusak? Apa Ada Yang Salah Dengan Perawatannya?? Ini Penjelasannya

Selasa 01-10-2024,16:00 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Meskipun rumah tidak dihuni, cobalah untuk membuka jendela dan pintu secara berkala agar udara segar dapat masuk ke dalam rumah.

Ini akan membantu mengurangi kelembapan dan mencegah pertumbuhan jamur.

BACA JUGA:Mengapa Mempertimbangkan Gaya Rumah Secara Keseluruhan Penting: Kunci untuk Renovasi yang Harmonious

BACA JUGA:Pentingnya Tempat Penyimpanan dalam Renovasi: Kunci Kerapian dan Kenyamanan Hunian Anda

Bersihkan rumah secara rutin

Lakukan pembersihan minimal sekali seminggu.

Bersihkan lantai, dinding, kusen, serta periksa area-area yang rentan seperti rangka atap dan dapur untuk mencegah kerusakan akibat serangga atau binatang.

Gunakan pengharum ruangan atau dehumidifier

Untuk membantu mengontrol kelembapan di dalam rumah, pengharum ruangan atau dehumidifier bisa digunakan.

Alat ini akan menyerap kelembapan berlebih di udara dan menjaga lingkungan rumah tetap kering.

BACA JUGA:Peran Sistem Pencahayaan dalam Renovasi Rumah: Menciptakan Kenyamanan dan Estetika yang Ideal

BACA JUGA:Dampak Memilih Tukang Bangunan yang Tidak Kompeten: Investasi yang Berisiko untuk Hunian Anda

Periksa instalasi listrik dan air

Meskipun rumah kosong, instalasi listrik dan saluran air tetap harus diperiksa secara berkala.

Kebocoran pada pipa atau kabel yang rusak bisa menimbulkan kerusakan besar jika tidak segera ditangani.

Rumah yang tidak dihuni memang memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kerusakan, terutama akibat kelembapan dan kurangnya perawatan.

Kategori :