BACA JUGA:Timnas U-20 Lolos ke Piala Asia 2025: Dua Pemain Keturunan dalam Proses Naturalisasi
BACA JUGA:Wow! Hasil Macau Open 2024: Dejan/Gloria Jadi Runner-up!
Dari pergerakan ada ragu-ragu, apalagi ketika speed lawan lebih cepat, mereka mainnya jadi disetir lawan. Itu yang harus diperhatikan," ujar Rionny dalam rilis resmi PBSI.
Hal ini menjadi evaluasi penting bagi tim Indonesia sebelum laga semifinal melawan Jepang. Dengan lawan yang lebih cepat dan agresif, Indonesia harus dapat bermain lebih lepas dan percaya diri.
Rionny menegaskan bahwa permainan bertahan akan sangat berisiko jika tidak diimbangi dengan serangan yang cepat dan efektif.
Strategi Menyerang Sejak Awal
Salah satu poin penting yang ditekankan oleh Rionny adalah pentingnya untuk memulai permainan dengan serangan.
BACA JUGA:Wow! Hasil Macau Open 2024: Dejan/Gloria Jadi Runner-up!
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-20 Tak Mau Main Aman Lawan Yaman, Tetap Bidik Kemenangan!
Menurutnya, bermain pasif atau terlalu bertahan dapat menjadi bumerang bagi tim Indonesia, terutama dalam gim-gim pendek seperti yang akan dimainkan di semifinal ini.
Oleh karena itu, pola permainan harus diubah sedikit agar lebih agresif dan proaktif dalam menyerang.
"Selain itu, saya tekankan bermain bertahan agak riskan dengan gim pendek seperti ini, jadi harus menyerang duluan.
Beberapa pemain kami coba ubah sedikit polanya untuk tidak bermain pasif," tambah Rionny.
Serangan yang cepat dan tepat akan menjadi kunci untuk bisa mengambil kendali permainan dan menciptakan jarak poin dengan lawan.
Hal ini penting, mengingat Jepang adalah tim yang sulit untuk dikalahkan jika mereka sudah menemukan ritme permainan mereka.