BACA JUGA:Jujutsu Kaisen Tamat, Terjual Hingga 100 Juta Kopi di Dunia!
Tak hanya itu, Oyama juga terlibat dalam Wooser's Hand-to-Mouth Life: Awakening Arc, di mana ia kembali menunjukkan kemampuannya dalam menghadirkan karakter-karakter unik dengan suaranya yang khas.
Menghadapi Penyakit Demensia
Pada tahun 2015, Nobuyo Oyama dikonfirmasi menderita demensia, sebuah kondisi yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif.
Kondisi ini memaksa Oyama untuk berhenti dari semua proyek pengisian suara yang tengah dikerjakannya.
Salah satu proyek besar yang harus ditinggalkannya adalah peran Monokuma dalam proyek Danganropa pada tahun 2016, karena kesehatannya yang tidak memungkinkan.
BACA JUGA:Dewa 19 Tutup Manis People Fest 2024 dengan 'Pangeran Cinta'
BACA JUGA:Wow! Konser GUTS Olivia Rodrigo Tayang di Layanan Streaming 29 Oktober Lho!
Setelah diagnosis tersebut, Nobuyo Oyama menjalani masa tuanya di panti jompo, di mana ia mendapatkan perawatan penuh dan perhatian dari tim medis.
Meski kondisi demensia yang dialaminya semakin parah, Oyama masih dikenal aktif berinteraksi dengan sesama penghuni panti jompo.
Ia sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan tetap menjadi sosok yang ramah di lingkungannya.
Warisan Nobuyo Oyama
Kepergian Nobuyo Oyama meninggalkan kesan mendalam bagi industri hiburan Jepang dan dunia internasional, terutama di kalangan penggemar Doraemon.
BACA JUGA:Billie Eilish dan Finneas Resmi Dukung Kamala Harris di Pilpres AS 2024, Ini Alasannya!
BACA JUGA:Mr. Beast dan Amazon Terlibat Gugatan Serius: Kontestan Beast Games Tuduh Kekerasan dan Pelecehan
Suaranya yang khas dan peran yang ia mainkan sebagai Doraemon telah membuat generasi anak-anak di seluruh dunia tumbuh dengan kenangan manis tentang robot kucing dari masa depan tersebut.