Permintaan Bahrain untuk menggelar pertandingan di venue netral didasarkan pada sejumlah kekhawatiran, terutama terkait situasi politik dan potensi ancaman bagi tim mereka.
Mereka mengajukan permohonan kepada Asian Football Confederation (AFC) dan FIFA agar laga tandang tersebut dipindahkan ke lokasi yang lebih netral, demi memastikan keamanan para pemain dan ofisial.
AFC, sebagai badan yang bertanggung jawab untuk mengatur jalannya kualifikasi Piala Dunia zona Asia, mengakui adanya kekhawatiran dari BFA.
Dalam pernyataan resminya, AFC menyebutkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan serius masalah keamanan dan akan mendiskusikan lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan PSSI sebelum memutuskan tindakan selanjutnya.
BACA JUGA:Cek Yuk! Arab Saudi vs Bahrain: Persaingan Ketat di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Lho!
BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia Ronde 3: Indonesia Lampaui Thailand dan Bidik Vietnam!
AFC juga mengecam segala bentuk ancaman dan serangan online yang dapat memengaruhi kondisi mental dan fisik para pemain.
PSSI: Belum Ada Pembicaraan Resmi dengan FIFA dan AFC
Terlepas dari pernyataan optimis dari Menpora Dito, sumber dari detikSport mengungkapkan bahwa PSSI belum mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi secara resmi dengan AFC maupun FIFA terkait masalah ini.
Hingga saat ini, PSSI belum mendapat kejelasan mengenai keputusan final dari pihak AFC dan FIFA, yang berarti ketidakpastian mengenai venue pertandingan masih belum terjawab.
PSSI berperan penting dalam proses negosiasi ini, mengingat laga ini merupakan bagian penting dari upaya Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
BACA JUGA:Dicari! Bendera Indonesia yang Hilang di Bahrain: Kisah Seorang Suporter yang Terluka
BACA JUGA:Shin Tae-yong Dievaluasi Usai Balik dari Korea Selatan: Apa Langkah PSSI Selanjutnya?
Sebelumnya, AFC menjanjikan akan mengadakan diskusi dengan pihak-pihak terkait untuk membahas kekhawatiran Bahrain dan mencari solusi terbaik.
Keamanan dan Peran Pemerintah
Meski Kemenpora tidak terlibat langsung dalam negosiasi ini, pemerintah Indonesia bisa berperan sebagai penjamin keamanan bagi tim Bahrain jika laga tetap digelar di Jakarta.