Kebiasaan pemujaan tersebut ternyata tidak luput dari perhatian Muning Munai.
Sebagai pemimpin yang bijak, ia merasa perlu mengingatkan masyarakat tentang kesalahan yang mereka lakukan.
Pada suatu hari, Muning Munai mengumpulkan seluruh penduduk desa untuk berbicara dari hati ke hati.
“Saudara-saudaraku,” ujarnya dengan nada lembut, saya melihat dan mendengar bahwa banyak dari kita yang melakukan pemujaan di bawah pohon kayuara.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Kisah Nyata 'Arie Hanggara' Menghebohkan Dunia Film 80-an – Ini Sinopsisnya!
Perbuatan ini tidaklah benar. Ini termasuk syirik, yaitu menyekutukan Allah.
Kata-katanya yang tegas namun penuh kebijaksanaan membuat masyarakat terdiam.
Tak ada yang berani membantah, karena mereka sangat menghormati pemimpin mereka.
Muning Munai kemudian mengusulkan sesuatu yang cukup berani: Untuk mencegah agar perbuatan ini tidak terulang, bagaimana jika kita tebang pohon kayuara ini?
Usulan tersebut sempat membuat warga terkejut, namun mereka akhirnya setuju setelah menyadari kebenaran yang disampaikan Muning Munai.
BACA JUGA:Ternyata ada 1 Peninggalan Abad ke 7 Ada di Bukit Siguntang Loh! Penasaran Ga Nih?
Keajaiban Pohon Kayuara
Keesokan harinya, seluruh warga desa bersama-sama memulai proses penebangan pohon kayuara.
Usaha ini tidaklah mudah, karena pohon tersebut sangat besar dan kuat.