Flavonoid dalam Kurma: Pelawan Peradangan Alami
Kurma mengandung flavonoid, sejenis antioksidan kuat yang memiliki sifat antiinflamasi.
Flavonoid membantu menetralkan radikal bebas, sehingga dapat mengurangi risiko peradangan kronis yang merusak jaringan tubuh, termasuk otak.
Selain itu, flavonoid juga diketahui memiliki kemampuan untuk mengurangi peradangan di pembuluh darah, yang berperan penting dalam menjaga aliran darah ke otak tetap lancar.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi flavonoid yang cukup dapat membantu mencegah gangguan otak seperti Alzheimer.
BACA JUGA:Pentingnya Mengontrol Asupan Garam bagi Penderita Darah Rendah
BACA JUGA:Konsumsi Kafein dan Dampaknya pada Penderita Hipotensi: Kapan Waktu yang Tepat untuk Menikmatinya?
Flavonoid dalam kurma bekerja dengan cara melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan membantu memperbaiki koneksi antar-neuron, yang penting untuk fungsi kognitif dan memori.
Kurma dan Fungsi Kognitif
Manfaat antioksidan dari kurma tidak hanya terbatas pada perlindungan terhadap peradangan.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa makanan yang kaya akan antioksidan, termasuk kurma, dapat meningkatkan fungsi kognitif dan daya ingat.
Hal ini sangat penting, terutama bagi individu yang ingin menjaga kesehatan otak seiring bertambahnya usia.
BACA JUGA:Dampak Gorengan terhadap Tekanan Darah Rendah: Mengapa Penderita Hipotensi Harus Berhati-hati
BACA JUGA:Efek Negatif Makanan Pedas bagi Penderita Hipotensi
Antioksidan dalam kurma, seperti flavonoid dan karotenoid, membantu meningkatkan plastisitas otak, yaitu kemampuan otak untuk membentuk dan memperkuat koneksi baru antara sel-sel saraf.
Plastisitas ini menjadi kunci dalam proses belajar dan memori.