Sebaliknya, versi film harus merangkum kisah yang panjang ke dalam durasi sekitar 2 jam saja.
Akibatnya, banyak adegan penting yang dipotong, hubungan antar karakter terasa terburu-buru, dan beberapa konflik tidak memiliki penyelesaian yang memuaskan.
Perubahan dalam alur cerita ini membuat film terasa kurang emosional dibandingkan dramanya.
Pemilihan Pemain yang Kurang Memikat
Salah satu daya tarik utama dari drama A Business Proposal adalah chemistry yang kuat antara pemeran utamanya.
BACA JUGA:Ini Lho Fenomena Sinetron 'Asmara Gen Z', Kenapa Sinetron Ini Begitu Populer?
BACA JUGA:Jinyoung GOT7 dan Roh Jeung-eui Hadir dengan Kisah Penuh Misteri di
Namun, dalam versi film, banyak penonton menganggap bahwa pemeran baru tidak memiliki ikatan yang sama kuatnya.
Meskipun para aktor di film ini memiliki kemampuan akting yang baik, tetapi mereka gagal menghadirkan daya tarik seperti yang dilakukan Ahn Hyo-seop dan Kim Se-jeong.
Banyak penggemar yang merasa tidak bisa terkoneksi dengan karakter versi film, sehingga kehilangan minat untuk menonton.
Strategi Promosi yang Kurang Efektif
Keberhasilan sebuah film tidak hanya bergantung pada ceritanya, tetapi juga bagaimana strategi pemasarannya.
Sayangnya, promosi A Business Proposal versi film terbilang kurang gencar.
Minimnya kampanye di media sosial dibandingkan film-film lain
BACA JUGA:Born Pink vs. Tur Dunia 2025: Apa yang Berbeda dari Konser BLACKPINK Kali Ini?
BACA JUGA:Wahh! BLACKPINK Siap Guncang Dunia Lagi! Teaser Tur 2025 Resmi Dirilis oleh YG Entertainment!