Latihan ini mendorong pengambilan oksigen di paru-paru dan jantung, sehingga membantu tubuh bertahan dalam aktivitas berintensitas tinggi dalam waktu yang lebih lama tanpa rasa lelah.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa individu yang rutin melakukan senam aerobik memiliki daya tahan kardiorespirasi lebih tinggi dan berisiko 35 persen lebih rendah untuk terkena Alzheimer dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif.
Hal ini membuktikan bahwa olahraga dapat menjadi faktor perlindungan alami terhadap penyakit neurodegeneratif.
Dr. Richard Isaacson, seorang ahli saraf preventif, menegaskan bahwa "Gen bukanlah takdir kita. Kita semua dapat membuat pilihan proaktif untuk melawan faktor risiko genetik kita. Studi ini sepenuhnya mendukung pandangan tersebut.
BACA JUGA:Menemukan Kebahagiaan Sejati: Pentingnya Self-Love dalam Kehidupan Sehari-hari
BACA JUGA:Mengatasi Cegukan pada Bayi: Penyebab dan Solusi yang Efektif
Menurutnya, olahraga merupakan "obat ajaib" yang memiliki efek luar biasa dalam meningkatkan fungsi otak.
Manfaat Tambahan dari Senam Aerobik
Tak hanya menekan risiko Alzheimer, penelitian lain menunjukkan bahwa senam aerobik juga dapat mencegah penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, serta mengurangi risiko kematian dini akibat berbagai penyakit, termasuk kanker.
Namun, manfaat ini hanya dapat diperoleh jika olahraga dilakukan dengan sungguh-sungguh dan secara rutin.
"Studi ini menemukan bahwa efek kebugaran fisik bergantung pada dosis.
BACA JUGA:Manfaat Latihan Kardiovaskular untuk Lansia: Menjaga Kesehatan Jantung dan Kebugaran
BACA JUGA:Latihan Fisik yang Dapat Menjaga Kebugaran Lansia
Artinya, semakin rutin seseorang berolahraga, semakin besar manfaat yang didapatkan dalam meningkatkan kinerja kognitif yang penting," jelas Isaacson.
Selain itu, olahraga aerobik juga dapat meningkatkan kecepatan berpikir seseorang.
Latihan ini membantu meningkatkan efisiensi komunikasi antar sel otak, yang berdampak pada kemampuan berpikir lebih cepat dan lebih tajam.