SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Samsung kembali menghadirkan dua smartphone terbaru di kelas menengah, yaitu Galaxy A55 dan Galaxy A35.
Kedua perangkat ini sama-sama dibekali dengan baterai berkapasitas 5.000 mAh dan dukungan fast charging 25W.
Namun, meskipun kapasitas baterai dan kecepatan pengisian dayanya sama, terdapat perbedaan signifikan dalam optimalisasi daya yang membuat salah satu perangkat lebih unggul dalam hal efisiensi konsumsi energi.
Artikel ini akan mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan baterai dari kedua ponsel ini, termasuk perbedaan chipset serta pengaruh teknologi layar Vision Booster terhadap konsumsi daya.
Kapasitas Baterai dan Fast Charging
BACA JUGA:Performa Samsung Galaxy A55 vs Galaxy A35: Chipset dan RAM, Mana yang Lebih Kuat?
Baik Galaxy A55 maupun Galaxy A35 dibekali dengan baterai 5.000 mAh. Kapasitas ini sudah menjadi standar untuk smartphone kelas menengah dan mampu memberikan daya tahan cukup lama dalam penggunaan sehari-hari, mulai dari browsing, streaming video, hingga bermain game.
Samsung juga menyertakan fitur pengisian daya cepat 25W untuk kedua perangkat.
Dengan fast charging ini, pengguna dapat mengisi ulang baterai dari 0% hingga sekitar 50% dalam waktu sekitar 30 menit.
Meskipun bukan yang tercepat di kelasnya, kecepatan ini cukup untuk memastikan pengguna tidak perlu terlalu lama menunggu saat mengisi daya.
Namun, daya tahan baterai tidak hanya bergantung pada kapasitasnya saja.
BACA JUGA:Ini 5 Kelebihan Samsung Galaxy A73 5G yang Bikin Worth It di 2025 - Cek Langsung Yuk!
BACA JUGA:Samsung Galaxy A73 5G vs Kompetitor di 2025: Masih Jadi Pilihan Terbaik?
Efisiensi chipset dan optimalisasi perangkat lunak juga berperan besar dalam menentukan seberapa lama smartphone dapat bertahan dalam satu kali pengisian daya.