Peran Pembina UMKM dalam Sukseskan Ekspor: Kolaborasi yang Berbuah Nyata!

Rabu 16-04-2025,21:00 WIB
Reporter : Junita Sabrina
Editor : Junita Sabrina

BACA JUGA:Wah! Inilah Marketplace Produk Pertanian: Saatnya Petani Lokal Naik Kelas Lewat Digitalisasi!

Banyak pembina kini menggunakan platform daring seperti Zoom, Google Meet, atau LMS (Learning Management System) untuk memberikan pelatihan jarak jauh. 

Selain itu, digitalisasi pencatatan keuangan UMKM juga menjadi fokus, karena laporan keuangan yang baik akan memudahkan UMKM dalam mengakses kredit ekspor.

Dampak Nyata di Lapangan

Contoh nyata dari hasil pembinaan dapat ditemukan di berbagai daerah. 

Di Banyuwangi, misalnya, Dinas Koperasi dan UMKM bekerja sama dengan Universitas lokal dalam membina UMKM batik untuk menembus pasar Malaysia dan Brunei Darussalam. 

Sementara itu, di Bandung, komunitas pelaku UMKM kuliner binaan HIPMI telah berhasil memasarkan sambal khas Indonesia ke pasar Korea Selatan berkat bantuan promosi dan pengemasan dari para mentor bisnis.

BACA JUGA:Yuk Mengenal Program UMKM BISA Ekspor: Siap Go Global dengan Inovasi dan Adaptasi Lho!

BACA JUGA:Cek Yuk! Checklist Strategi Marketing UMKM 2025: 7 Langkah untuk Meningkatkan Penjualan!

Harapan dan Tantangan ke Depan

Meski peran pembina sangat krusial, tantangan juga masih ada. 

Salah satu kendala utama adalah keterbatasan SDM pembina di daerah-daerah terpencil, serta minimnya pemahaman pelaku UMKM terhadap regulasi ekspor. 

Untuk itu, ke depan dibutuhkan pelatihan lanjutan bagi para pembina serta peningkatan sinergi antarlembaga agar lebih banyak UMKM bisa naik kelas.

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, begitu pula pelaku UMKM

Kita perlu pendekatan pentahelix yang melibatkan semua unsur, mulai dari akademisi, dunia usaha, komunitas, hingga media,” ujar Indah Wibowo, pakar UKM dari sebuah universitas negeri di Jakarta.

Kesuksesan UMKM dalam ekspor bukanlah hasil kerja satu pihak, melainkan kolaborasi yang saling menguatkan. 

Kategori :