Program ini pun disambut positif oleh banyak kalangan wartawan, terutama mereka yang telah lama bermimpi memiliki rumah sendiri.
BACA JUGA:Tips Membangun Rumah Aman Gempa, Merawat Lantai Kayu, dan Mengeringkan Pakaian di Musim Hujan
Rudi, seorang wartawan media daring nasional yang telah bekerja selama 10 tahun, menyebut inisiatif ini sebagai angin segar bagi profesinya.
“Saya harap ini bukan sekadar janji, tapi betul-betul terealisasi.
Banyak teman saya yang hidup berpindah-pindah kontrakan,” ujarnya.
Beberapa organisasi jurnalis juga mengusulkan agar ke depan pemerintah mempertimbangkan model pembiayaan dengan DP nol persen atau cicilan ringan khusus bagi wartawan daerah.
Menuju Kesejahteraan Pers yang Lebih Baik
BACA JUGA:Manfaat Menanam Tanaman di Pekarangan Rumah: Lebih dari Sekadar Estetika
BACA JUGA:Peluang Bisnis Kos-Kosan : Cukup Modal 10 Juta, Raih Passive Income 5 Juta Per Bulan!
Langkah pemerintah ini menjadi bukti bahwa profesi wartawan akhirnya mendapatkan perhatian yang pantas dari negara.
Jika program ini sukses, tidak menutup kemungkinan akan diperluas ke sektor-sektor media lainnya, termasuk pekerja lepas dan kontributor media daerah yang selama ini kerap terabaikan.
Di tengah dinamika industri media yang terus berubah dan tantangan ekonomi yang kian kompleks, rumah subsidi bagi wartawan bukan sekadar bantuan tempat tinggal, tapi simbol penghargaan atas dedikasi para pewarta dalam menjaga semangat demokrasi dan keterbukaan informasi di Indonesia.