Kesuksesan LavAni tak hanya berasal dari duet Sander–Renan.
Pemain-pemain lokal seperti Hendra Setiawan, Faisal Rizky, dan Andri Haryanto juga berperan penting menjaga tempo permainan dan memberikan kedalaman skuad.
Di saat Sander atau Renan harus istirahat, pemain lokal mampu tampil kompeten dan menutup celah permainan.
Tim pelatih juga aktif melakukan rotasi pemain, memberikan jam terbang pada pemain muda agar bisa tampil percaya diri saat dibutuhkan.
Tantangan Menuju Final dan Harapan Juara
Meski mendominasi musim reguler, LavAni masih harus melewati fase final four dan laga final yang selalu menghadirkan kejutan.
Beberapa tim seperti Jakarta Bhayangkara Presisi dan Surabaya BIN Samator tengah menunjukkan tren peningkatan performa yang bisa menjadi ancaman.
BACA JUGA:Final Liga Voli Korea: Pink Spiders vs Red Sparks, Perebutan Gelar Juara yang Sengit!
BACA JUGA:Sorotan Kualifikasi Grup C: Australia, Jepang, dan Arab Saudi dalam Perebutan Tiket Piala Dunia!
Namun, dengan stabilitas performa dan chemistry tim yang kuat, LavAni diyakini berada di jalur yang tepat untuk meraih gelar juara tahun ini.
Jika berhasil, ini akan menjadi gelar Proliga kedua mereka dalam tiga tahun terakhir.
LavAni Palembang benar-benar tampil sebagai kekuatan utama dalam kompetisi Proliga 2025.
Kehadiran duet Sander dan Renan menjadi pembeda signifikan dalam sistem permainan mereka.
Dengan permainan kolektif, strategi tajam, dan semangat menebus kegagalan, LavAni punya peluang besar menutup musim ini dengan membawa pulang trofi juara.
Kini semua mata tertuju ke partai puncak.
BACA JUGA:PBVSI Berupaya Kembalikan Kejayaan Voli Putri Indonesia: Inilah Strategi dan Tantangan!