Popsivo hanya berhasil mencetak 38% dalam serangan, jauh di bawah angka rata-rata mereka selama musim ini, sementara Jakarta Pertamina Enduro memiliki angka 52% dalam serangan yang berhasil.
Hal ini menunjukkan bahwa pemain Popsivo gagal mengonversi peluang yang ada menjadi poin, sementara Pertamina Enduro dengan disiplin tinggi berhasil memaksimalkan setiap kesempatan.
Selain itu, dalam hal blok, Jakarta Pertamina Enduro unggul dengan 8 blok dibandingkan dengan 4 blok milik Popsivo.
Blok yang buruk ini menunjukkan betapa lemahnya pertahanan Popsivo, yang tidak bisa menahan serangan tinggi dari lawan.
Dalam pertandingan dengan intensitas tinggi seperti ini, keberhasilan dalam pertahanan adalah kunci untuk meraih kemenangan.
BACA JUGA:Intip Yuk! Prediksi Pertandingan: Siapa yang Akan Unggul?
BACA JUGA:Intip Yuk! LavAni Kembali Unjuk Taring: Duet Sander–Renan Jadi Mesin Kemenangan di Proliga 2025!
Namun, kegagalan Popsivo untuk menghalau serangan lawan menyebabkan mereka kesulitan untuk mengimbangi permainan Pertamina Enduro.
Respons Pemain Popsivo
Meskipun kalah, para pemain Popsivo tidak kehilangan semangat.
Mereka mengakui bahwa kekalahan ini merupakan hasil dari kombinasi kesalahan strategis dan performa individu yang kurang maksimal.
Beberapa pemain kunci, seperti Rani Anggraeni dan Indah Sari, memberikan komentar tentang bagaimana mereka merasa kesulitan mengikuti ritme permainan yang sangat cepat dari Jakarta Pertamina Enduro.
"Saya rasa kami banyak kehilangan momentum di awal pertandingan.
Kami tidak bisa menemukan tempo permainan yang tepat dan selalu tertekan oleh lawan.
BACA JUGA:Adu Gengsi Smartphone 5G: Infinix Note 50s vs Samsung Galaxy M56, Siapa Raja di Kelas Menengah?
BACA JUGA:Final Liga Voli Korea: Pink Spiders Unggul dalam Kondisi Fisik, Red Sparks Harus Kejar Strategi!