Salah satu inisiatif unggulan BRI dalam memperkuat sektor UMKM adalah pengembangan jaringan AgenBRILink.
Hingga akhir Maret 2025, jumlah agen BRILink telah mencapai 1,2 juta dan tersebar di lebih dari 67 ribu desa di seluruh Indonesia.
Total volume transaksi yang dilakukan melalui agen-agen ini mencapai Rp423 triliun hanya dalam tiga bulan pertama 2025.
“Ini adalah bentuk nyata dari komitmen BRI dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan hingga ke pelosok negeri,” terang Akhmad Purwakajaya.
Ia menambahkan, layanan AgenBRILink tidak hanya mempermudah transaksi masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam membuka lapangan kerja dan menurunkan angka kemiskinan.
BACA JUGA:BRI Dorong UMKM Minuman Herbal Kamandalu Ashitaba Menembus Pasar Internasional
BACA JUGA:BRI Salurkan KUR Rp42,23 Triliun: Dorong Ekonomi Kerakyatan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kualitas Kredit Terjaga, Risiko Terkendali
Menjaga kualitas kredit tetap menjadi prioritas utama.
Direktur Manajemen Risiko Mucharom memaparkan bahwa rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI membaik dari 3,11% di akhir Maret 2024 menjadi 2,97% di akhir Maret 2025.
Sementara itu, Loan at Risk (LAR) juga turun dari 12,68% menjadi 11,12%.
Tingginya rasio pencadangan atau NPL Coverage sebesar 200,60% menunjukkan kesiapan BRI dalam menghadapi potensi risiko yang mungkin muncul.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Terkesima Efisiensi Drone Pertanian: Tanam 25 Hektare Hanya dalam Sehari
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tanam Padi dengan Drone di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Lumbung Pangan Dunia
“Dengan manajemen risiko yang prudent, kami berkomitmen menjaga stabilitas neraca jangka panjang,” tambah Mucharom.
BRImo dan Ekosistem Digital BRI Makin Kuat