Acara ini menarik lebih dari 69 ribu pengunjung dan mencatatkan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp40 miliar.
Tak hanya itu, tercatat pula kontrak ekspor senilai US$90,6 juta atau setara Rp1,5 triliun, menandakan potensi besar UMKM untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional.
Target Ekspor ke Korea Selatan
BACA JUGA:BRInita, Jejak Perjuangan Kartini Masa Kini di Tengah Rimbunnya Urban Farming
BACA JUGA:BBRI Panen Besar: Pemegang Saham Nikmati Dividen Final Rp31,4 Triliun Hari Ini
Tangkal Kawung pun tidak tinggal diam melihat peluang ekspor yang semakin terbuka.
Saat ini, Adhe mengungkapkan bahwa perusahaannya tengah menjajaki pasar Korea Selatan sebagai target ekspor utama.
Alasannya cukup jelas—regulasi impor Korea dinilai lebih fleksibel dibandingkan negara-negara kawasan Eropa maupun Amerika.
“Kami melihat peluang yang menjanjikan di Korea Selatan, terutama karena meningkatnya minat terhadap produk-produk alami dan tradisional dari Asia.
Apalagi, gula aren dari Indonesia punya nilai budaya dan keunikan rasa yang tidak dimiliki produk sejenis dari negara lain,” tutur Adhe penuh optimisme.
BACA JUGA:Rayakan Hari Kartini, BRI Tegaskan Komitmen Inklusi Ekonomi Lewat Pemberdayaan 14,4 Juta Perempuan
BACA JUGA:Waroeng Tani: Sukses Lintas Generasi Berkat Pendanaan dari BRI
Menjangkau Pasar Domestik dan Digital
Di pasar domestik, Tangkal Kawung sudah memiliki basis pelanggan dari berbagai wilayah seperti Aceh, Lampung, hingga Surabaya.
Produk-produk mereka kini tidak hanya dijual melalui toko fisik mitra usaha, tetapi juga tersedia di berbagai platform e-commerce seperti Tokopedia, Blibli, dan Shopee, memperluas jangkauan pemasaran sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat yang kian terbiasa berbelanja online.
Dengan omzet bulanan yang saat ini berkisar antara Rp20 juta hingga Rp25 juta, Tangkal Kawung menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.