Skema Pembiayaan Fleksibel: Sewa atau Miliki
Untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas, Polytron menghadirkan dua skema pembiayaan inovatif. Pertama, skema subscription atau sewa baterai.
Dalam skema ini, pelanggan hanya perlu membayar Rp299 juta untuk G3 dan Rp339 juta untuk G3+ (on the road Jabodetabek), dengan sistem sewa baterai terpisah.
BACA JUGA:Jangan Asal Tinggalin! Ini Cara Aman Meninggalkan Mobil di Rumah Saat Mudik Lebaran
BACA JUGA:Honda Dio 125 Terbaru Resmi Meluncur, Skutik Rp 20 Jutaan dengan Konsumsi BBM Super Irit!
Kedua, skema pembelian unit lengkap dengan baterai (non-subscription).
Melalui skema ini, G3 dibanderol Rp419 juta dan G3+ Rp459 juta.
Kedua opsi ini memberikan fleksibilitas bagi konsumen untuk memilih sesuai kebutuhan dan gaya hidup masing-masing.
Indonesia Menuju Pemain Utama di Pasar Kendaraan Listrik
Langkah Polytron ini dinilai strategis dan sejalan dengan visi pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik.
Kehadiran merek lokal yang mampu memproduksi dan memasarkan kendaraan listrik secara mandiri memperkuat posisi Indonesia di panggung industri otomotif global.
Selain memberikan dampak positif terhadap pengurangan emisi karbon, produksi mobil listrik dalam negeri juga diyakini akan mendorong tumbuhnya lapangan kerja, investasi teknologi, serta pengembangan riset dan inovasi di bidang energi terbarukan.
BACA JUGA:Honda Pamerkan Dua Prototipe Kendaraan Listrik Masa Depan di CES, Tunjukkan Visi Futuristik Seri 0
Bangkitnya Kekuatan Otomotif Lokal
Peluncuran Polytron G3 dan G3+ menjadi tonggak penting dalam sejarah industri otomotif Indonesia.