“Dulu, orang memilih rumah hanya karena lokasi dan harga.
Tapi sekarang, banyak konsumen yang secara aktif menanyakan fitur-fitur ramah lingkungan dalam suatu proyek,” ujar Denny, pengamat properti dari Jakarta.
“Terutama generasi milenial dan Gen Z.
Mereka lebih sadar akan isu lingkungan, dan menganggap green living sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap masa depan.”
Pengembang Mulai Beradaptasi dengan Tren Hijau
Tren ini pun direspon cepat oleh para pengembang properti.
BACA JUGA:Desain Rumah Minimalis 6x8: Dari Rumah Subsidi hingga Konsep Rumah Tumbuh yang Fleksibel dan Hemat
Proyek-proyek baru di berbagai kota besar mulai dirancang dengan prinsip keberlanjutan.
Misalnya, perumahan dengan taman terbuka hijau yang luas, jalur sepeda yang terintegrasi, sistem daur ulang sampah organik, dan bahkan area urban farming untuk penghuni.
Salah satu contohnya adalah kawasan perumahan “Green Harmony Residence” di Tangerang Selatan, yang menawarkan unit rumah dengan sistem smart solar panel dan teknologi penyaring udara di dalam rumah.
“Kami menyadari bahwa masyarakat saat ini tidak hanya mencari rumah yang estetik, tetapi juga yang bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan,” ujar Indah Kartika, Direktur Pemasaran Green Harmony Residence.
Tak sedikit pula pengembang yang menggabungkan konsep green living dengan teknologi pintar (smart home), menciptakan rumah yang efisien dari sisi energi dan sekaligus nyaman untuk ditinggali.
BACA JUGA:Desain Rumah Minimalis 6x8: Dari Rumah Subsidi hingga Konsep Rumah Tumbuh yang Fleksibel dan Hemat
Dukungan Pemerintah dan Regulasi Bangunan Hijau